er Tugas pendidik dalam pendidikan Islam | Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Tugas pendidik dalam pendidikan Islam

          Menurut Al- Ghazali sebagaimana dikutip oleh Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, menyatakan tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan, menyucikan, serta membawakan hati manusia untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah Swt..[1] Al-Ghazali sebagai mana dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam dalam menentukan karakteristik guru yang baik adalah sebagai berikut:[2] 
1. Dalam praktek mengajar dan penyuluhan sebagai keahlian dan profesi hendaknya guru bersifat kasih sayan.  
2. Sebagai orang yang ‘alim (berilmu), maka guru tidak boleh menerima upah. 
3. Guru berfungsi sebagai pengarah dan penyuluh yang jujur dan benar dihadapan para muridnya.
4.Dalam mengajar hendaknya guru dengan cara yang simpatik, halus dan tidak menggunakan kekerasan,cacian, makian, dan sebagainya.
5. Guru harus tampil sebagai teladan atau panutan yang abik bagi murud-muridnya.
6.Guru harus memiliki prinsip mengakui adanya perbedaan potensi yang dimiliki murid secara induvidual, dan memperlakukannya sesuai dengan tingkat perbadaan yang dmiliki muridnya itu. 
7.Memahami bakat, ta’biat dan kejiwaan muridnya sesuai dengan tingkat perbedaan usianya.
8.Guru berpegang teguh kepada prinsip yang diucapkannya, serta berupaya untuk merealisasikannya sedemikian rupa.    
Hal itu karena tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah mendekatkan diri kepada allah Swt. Dalam Islam ilmu selalu berkaitan dengan amal saleh sehingga kebersihan hati baik dari pendidik maupun peserta didik sangat diutamakan.
Menurut kaidah orang Jawa bahwa pendidik identik dengan guru yang artinya gu berarti “digugu” dan ru berarti “ditiru”. Dianggap digugu karena guru memiliki seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini. Dikatakan ditiru karena guru memiliki kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri teladan oleh peserta didiknya.[3]
Sedang tugas pendidik menurut Zakiah Daradjat adalah sebagai berikut:[4] 
1. Guru agama adalah pembina pribadi, sikap dan pandangan hidup anak. Karena itu, setiap guru agama harus berusaha membekali dirinya dengan segala persyaratan sebagai guru, pendidik dan pembina hari depan anak.
2. Guru agama harus memahami betul-betul perkembanga jiwa anak agar dapat mendidik anak dengan cara yang cocok dan sesuai dengan umur anak.
3. Pendidikan pada umur SD harus lebih banyak percontohan dan pembiasaan
4. Guru harus memahami latar belakang anak yang menimbulkan sikap guru kepada anak. 
Dari pendapat-pendapat para ahli pendidikan tugas pendidik telah dicampur dengan syarat dan sifat-sifat pendidik. Adapun pendapat mengenai syarat dan sifat-sifat pendidik sebagaimana pendapat Al-Abrasyi yang dikutip Ahmat Tafsir adalah sebagai berikut:[5] 
1. Guru harus mengetahui karakter murid.
2. Guru harus selalu meningkatkan keahliannya, baik dalam bidang yang diajarkannya maupun dalam cara mengajarkannya.
3. Guru harus mengamalkan ilmunya, jangan berbuat berlawanan dengan ilmu yang diajarkannya.
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir sendiri sifat-sifat pendidik dalam Islam adalah:[6]
1.      Kasih sayang terhadap anak didik
2.      Lemah lembut
3.      Rendah hati
4.      Menghormati ilmu yang bukan pegangannya
5.      Adil
6.      Menyayangi ijtihad
7.      Konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan
8.      Sederhana.
Kalau memahami karakteristik tugas pendidik dalam pendidikan Islam menurut Muhaimin sebagaimana dikutip oleh Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, adalah sebagai berikut:[7]
No
Pendidik
Karakteristik dan Tugas
1
Ustadz
Orang yang berkomitmen dengan profesionalitas, yang melekat pada dirinya sikap dedikatif, komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap
2
Mu’allim
Orang yang menguasai ilmu dan mampu mengembangkan serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi, serta implementasi
3
Mu’rabbi
Orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi serta mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat, dan alam sekitar.
4
Mursyid
Orang yang menjadi mode atau sentral identifikasi diri atau menjadi pusat anutan, teladan, dan konsultan bagi peserta didiknya
5
Mudarris
Orang yang memiliki kepekan intelektual dan informasi serta mempengaruhi pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan.
6
Mu’addib
Orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalm membangun peradaban yang berkualitas di masa depan

Dari berbagai pendapat para ahli pendidikan Islam bahwa unsur yang paling utama dari seorang pendidik adalah melayani kebutuhan peserta didik dengan berbagai pendekatan sehingga hubunga antara pendidik dengan peserta didik seperti orang tua dengan anaknya.


[1] Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Op.cit., hlm. 90.
[2] Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam ,( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), cet. I, hlm. 96-98.
[3] Ibid.
[4] Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), cet. XV, hlm. 68.   
[5] Ahmad Tafsir, Op.cit., hlm. 79.
[6] Ibid.
[7] Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Op.cit., hlm. 92
shareSerials Online
            

0 komentar:

Posting Komentar