er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Download Belajar Menulis Hijaiyah


pgtk darunnajah | download belajar menulis HijaiyahSudah waktunya si kecil belajar menulis huruf hijaiyah. Di TPA, sebenarnya sudah ada lembar kerja untuk menulis huruf hijaiyah, tapi, sayangnya si kecil cepat sekali menghabiskannya dan memenuhinya dengan coretan-coretan. Padahal, belum tentu semuanya sesuai dengan petunjuk.

Beli lagi? Hmm…mahal juga kalau sering-sering.
Rasanya, sudah lama juga kami tidak memberikan worksheet untuk si kecil Anda di rumah. Nah, kali ini, kami akan memberikannya untuk Anda. Sekali lagi, GRATIS. Anda bebas mengunduhnya kapan saja Anda mau. Dan Anda boleh memperbanyak dan membagikannya pada siapapun yang membutuhkan. Tapi, kami harap Anda tidak mengubah apapun isi worksheet ini, ya!!
Untuk mengunduh, silahkan link download di bawah ini
  http://www.ziddu.com/download/19706337/DOTARABIC.pdf.html
Semoga bermanfaat
pondokibu.com


Mewarnai Hijaiyah, Download Gratis

Banyak anak mengalami kesulitan untuk belajar, mengenal dan memahami huruf hijaiyyah. Hal ini menyebabkan anak menjadi enggan atau malas untuk belajar huruf hijaiyyah. Padahal belajar huruf hijaiyyah merupakan pelajaran yang sangat utama dan penting karena merupakan tahap dasar untuk bisa membaca AL-Quran, Kalamullah, Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Membaca Al-Quran merupakan sebab datangnya hidayah, sebab keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada setiap yang membaca, memahami, menghafal dan mengamalkannya. Al-Quran merupakan tali agama Allah yang kokoh, yang akan menjadi wasilah dan syafaat bagi yang menghafalnya dan juga menjadi sebab Allah akan menyematkan mahkota kemuliaan kepada orangtua yang anaknya senantiasa belajar, menghafal, memahami dan mengamalkan Al-Quran dihari kiamat kelak. Sehingga sudah seharusnya kita sebagai orangtua melakukan berbagai cara belajar yang menyenangkan agar anak bersemangat belajar dan cepat bisa mengenal huruf hijaiyyah belajar merangkainya dan kemudian menghafalnya.

worksheet ini bisa dipakai untuk mewarnai, meronce, kolase, menggunting, finger painting, dan lain-lain. tidak hanya itu satu kenis huruf bisa diprint beberapa kali dan memuat aneka kreasi dengan huruf yang sama. misalnya huruf alif bisa dipakai mewarnai, lembar lainnya bisa dipakai mencocok, dan lainnya lagi bisa finger painting, menggunting, dan lain-lain sehingga anak memiliki aneka koleksi huruf alif dengan berbagai kreasi. dipajang atau dimasukkan dalam map folder membuat anak semakin mudah mengingat huruf-huruf tersebut satu demi persatu.
anda  tertarik?
Anak-anak kita pasti sangat menyukainya. Apalagi jika hasil karyanya di pajang di dinding. Dan cara ini sangat membantunya untuk mengingat huruf-huruf yang dia pelajari satu persatu.
Jika bapak ibu ingin mendapatkannya Silahkan download di bawah ini
 pondok ibu.com
Download Button


Seimbang Dalam Rintangan


Anak-anak usia 3-4 tahun sedang mengalami masa-masa yang penuh dengan gerak. Mereka senang berlompatan dan berlarian kesana kemari untuk mengekspresikan diri. Mereka juga senang memanjat, dan mencoba banyak hal yang baru. Karena keingintahuan mereka yang begitu besar, mereka menjadi sering jatuh karena belum memiliki keseimbangan tubuh yang baik. 

Nah, cobalah sebuah permainan sederhana yang bisa Anda buat untuk mereka, sebelum mereka bermain yang lebih “expert” lagi. Permainan ini berfungsi untuk melatih keseimbangan tubuh mereka.

Ambil seutas tali yang panjang. Kira-kira sepanjang 3 meter. Letakkan tali itu di atas tanah atau lantai dengan jalur yang berliku (bukan lurus). Di samping kanan dan kiri, Anda bisa meletakkan berbagai benda kecil-kecil untuk pembatas gerak mereka. Buatlah ruang gerak yang cukup untuk dilalui oleh satu kaki saja (tahu, bagaimana para peragawati belajar berjalan?). Pada ujung tali, letakkan sebuah benda lucu dan menarik.

Mintalah anak-anak untuk berjalan satu persatu meniti tali pertama, dengan dua kaki. Perintahkan untuk mengambil benda yang ada di ujung tali tersebut, dan kembali menyusur tali untuk memberikannya pada Anda.
Setelah berjalan dengan 2 kaki, mintalah anak untuk berjalan dengan satu kaki, seperti tadi. Lakukan berulang sampai anak bosan.
pondokibu.com

Faktor Pembentuk Kemandirian Anak


Betapa senangnya memiliki anak mandiri dan memiliki kepercayaan diri. Sebenarnya apa sih yang mempengaruhi kemandirian dan kepercayaan diri anak ?
Kemandirian bukanlah keterampilan yang muncul tiba-tiba, tetapi perlu diajarkan kepada anak. Tanpa diajarkan, anak-anak tidak tahu bagaimana harus membantu dirinya sendiri. Kemampuan bantu diri inilah yang dimaksud dengan mandiri.Kemandirian fisik adalah kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri. Sedang kemandirian psikologis adalah kemampuan untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah sendiri.
Ketidakmandirian fisik bisa berakibat pada ketidakmampuan psikologis. Anak yang selalu dibantu akan tergantung pada orang lain karena merasa tidak memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri. Akibatnya, ketika ia menghadapi masalah, ia akan mengharapkan bantuan orang lain untuk mengambil keputusan bagi dirinya dan memecahkan masalahnya.
kemandirian anak | pgtk darunnajah
kemandirian anak

Nampaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian anak :
  1. Faktor bawaan. Ada anak yang berpembawaan mandiri, ada yang memang suka dan menikmati jika dibantu orang lain.
  2. Pola asuh. Bisa saja anak berpembawaan mandiri menjadi tidak mandiri karena sikap orang tua yang selalu membantu dan melayani.
  3. Kondisi fisik anak. Anak yang kurang cerdas atau memiliki penyakit bawaan, bisa saja diperlakukan lebih “istimewa” ketimbang saudara-saudaranya, sehingga malah menjadikan anak tidak mandiri.
  4. Urutan Kelahiran. Anak sulung cenderung lebih diperhatikan, dilindungi, dibantu, apalagi orang tua belum berpengalaman. Anak bungsu cenderung dimanja, apalagi bila selisih usianya cukup jauh dari kakaknya.


Perkembangan Intelektual dan Kognitif Anak Usia Dini

Perkembangan intelektual pada dasarnya berhubungan dengan konsep-konsep yang dimiliki dan tindakan kognitif seseorang, oleh karenanya perkembangan kognitif seringkali menjadi sinonim dengan perkembangan intelektual. Dalam proses pembelajaran seringkali anak dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Kegiatan itu mungkin dilakukan anak secara fisik, seperti mengamati penampilan obyek yang berupa wujud atau karakteristik dari obyek tersebut.

Tetapi lebih lanjut anak dituntut untuk menanggapinya secara mental melalui kemampuan berfikir, khususnya mengenai konsep, kaidah atau prinsip atas obyek masalah dan pemecahannya. Ini berarti aktivitas dalam belajar tidak hanya menyangkut masalah fisik semata, tetapi yang lebih penting adalah keterlibatannya secara mental yaitu aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual.

Perkembangan kognitif menjadi sangat penting manakala anak akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan berfikir. Masalah ini sering menjadi pertimbangan mendasar di dalam membelajarkan mereka, khususnya yang menyangkut isi atau kurikulum yang akan dipelajarinya.

Berkaitan dengan hal itu akan diungkapkan secara berturut-turut mengenai pengertian-pengertian kognitif, proses perkembangan fungsi-fungsi kognitif, tahapan perkembangan kognitif dan tinjauan perpindahan berfikir praoperasional ke operasional kongkrit. Dan semua penjelasan itu akan disajikan secara runtut bagi anda para pendidik. seiring dengan vitalnya aspek pendidikan dalam perjuangan bangsa ini, penulis pribadi memberikan apresiasi yang tinggi bagi para pendidik baik pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak, maupun jenjang pendidikan lainnya.

Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Dini


Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul dalam suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Tugas tersebut harus dikuasai dan diselesaikan oleh individu, sebab tugas perkembangan ini akan sangat mempengaruhi pencapaian perkembangan pada masa perkembangan berikutnya. Menurut Havighurst, jika seorang individu gagal menyelesaikan tugas perkembangan pada satu fase tertentu, maka ia akan mengalami kegagalan dalam pencapaian tugas perkembangan pada masa berikutnya.

Pada setiap masa perkembangan individu, ada berbagai tugas perkembangan yang harus dikuasai, adapun tugas perkembangan masa kanak-kanak menurut Carolyn Triyon dan J. W. Lilienthal (Hildebrand, 1986 : 45) adalah sebagai berikut :

a) Berkembang menjadi pribadi yang mandiri. Anak belajar untuk berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya di usia Taman Kanak-kanak.

b) Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang. Pada masa Taman Kanak-kanak ini anak belajar untuk dapat hidup dalam lingkungan yang lebih luas yang tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga saja, dalam masa ini anak belajar untuk dapat saling memberi dan berbagi dan belajar memperoleh kasih sayang dari sesama dalam lingkungannya.

c) Belajar bergaul dengan anak lain. Anak belajar mengembangkan kemampuannya untuk dapat bergaul dan berinteraksi dengan anak lain dalam lingkungan di luar lingkungan keluarga.

d) Mengembangkan pengendalian diri. Pada masa ini anak belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Anak belajar untuk mampu mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain. Pada masa ini anak juga perlu menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapinya.

e) Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat. Anak belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat ada berbagai jenis pekerjaan yang dapat dilakukan yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat menghasilkan jasa bagi orang lain. Contoh, seorang dokter mengobati orang sakit, guru mengajar anak-anak di kelas, pak polisi mengatur lalu lintas, dan lain sebagainya.

f) Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing. Pada masa ini anak perlu mengetahui berbagai anggota tubuhnya, apa fungsinya dan bagaimana penggunaannya. Contoh, mulut untuk makan dan berbicara, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan sebagainya.

g) Belajar menguasai ketrampilan motorik halus dan kasar. Anak belajar mengkoordinasikan otot-otot yang ada pada tubuhnya, baik otot kasar maupun otot halus. Kegiatan yang memerlukan koordinasi otot kasar diantaranya berlari, melompat, menendang, menangkap bola dan sebagainya. Sedangkan kegiatan yang memerlukan koordinasi otot halus adalah pekerjaan melipat, menggambar, meronce dan sebagainya.

h) Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan. Pada masa ini diharapkan anak mampu mengenal benda-benda yang ada di lingkungan, dan dapat menggunakannya secara tepat. Contoh, anak belajar mengenal ciri-ciri benda berdasarkan ukuran, bentuk, dan warnanya. Selain dari itu, anak dapat membandingkan satu benda dengan benda lain berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki benda tersebut.

i) Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami anak/orang lain. Anak belajar menguasai berbagai kata-kata baru baik yang berkaitan dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, maupun berinteraksi dengan lingkungannya.
Contoh, anak dapat menyebutkan nama suatu benda, atau mengajak anak lain untuk bermain, dan sebagainya.

j) Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan. Pada masa ini anak belajar mengembangkan perasaan kasih sayang terhadap apa-apa yang ada dalam lingkungan, seperti pada teman sebaya, saudara, binatang kesayangan atau pada benda-benda yang dimilikinya.

Pada masa pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun masa taman kanak-kanak anak akan cenderung melakukan pembelajaran seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk itulah sebagai pendidik anda harus bisa menyesuaikan tugas-tugas dalam periode perkembangan anak ini, hal itu dimaksudkan agar proses pembelajaran anak bisa berjalan efektif dan efisien.

Pada dasarnya anak selalu mengalami perkembangan. Perkembangan akan menjadi media bagi anak untuk belajar dan mengenal lingkungannya.
http://paudbook.blogspot.com