Berbagai dilema sering dihadapi oleh orang tua tentang kapan saat yang tepat
mulai memasukkan anak ke TK A.
Usia masuk sekolah dasar yang kini diterapkan
oleh pemerintah adalah 7 tahun. Artinya jika anak mulai sekolah di usia 4
tahun, bisa-bisa ia menjalani pendidikan kanak-kanaknya hingga tiga tahun.
Takutnya anak bosan sekolah karena di paksa belajar dari kecil.
|
usia anak masuk tk |
Dra Mayke S. Tedjasaputra, MSI, Play Therapist dan Psikolog mengatakan bahwa
tidak ada yang harus ditakutkan saat memutuskan anak memasuki
TamanKanak-Kanak. Asalkan, anak sudah meminta sendiri untuk belajar dan jangan lupa
diberi tahu konsekuensinya. Kalau bisa jangan sampai kita yang memutuskan
untuknya untuk mulai menjalani sekolah.
"Terangkan padanya sekolah itu ada tanggung jawabnya diantaranya adalah
buat PR, bangun pagi dan lain sebagainya. Biarkan anak ikut trial dulu supaya
merasakan,"
Sebenarnya tujuan utama untuk masuk TK adalah mempersiapkan langkahnya buat
masuk Sekolah Dasar (SD). Di mana dalam TK anak belajar menyimak hal-hal yang
diceritakan oleh guru dan melakukan berbagai kegiatan yang diberikan di TK,
termasuk mengikuti apa yang ditugaskan oleh guru. Selain itu juga bisa melatih
kemandirian, membiasakan anak bergaul dengan teman, belajar mengatasi masalah
ketika bertengkar dengan teman, ingin buang air kecil atau buang air besar,
membuka kotak makanan, makan sendiri. Dia akan belajar banyak untuk
berkomunikasi dengan teman-temannya, bagaimana mengemukakan keinginannya,
mengerti apa yang diinginkan oleh teman, bagaimana harus merespons permintaan
atau pun ancaman teman, dan seterusnya.
Hal itu akan berkaitan dengan hantaman yang dihadapinya kala SD. Jika TKnya
matang niscaya ia bakal mudah menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
akademis, kerja sama dengan guru dan teman, berpisah dengan lingkungan rumah,
dan mandiri untuk mengatasi masalah-masalah kecil di sekolah. Contoh apa yang
akan dia lakukan kalau tidak bisa mengerjakan tugas dari guru, apa yang harus
dilakukan ketika ada teman yang suka mengancam dirinya, dan lain-lain.
Agar anak tidak terlalu tertekan sesuai dengan perkembangan usia pilihlah TK
yang tidak menekankan kegiatan akademis (belajar calistung).
Bagaimana dengan software-software komputer yang bersifat edutaiment?
"Beberapa orang tua berpikir software itu lebih murah dari pada masuk
TK sehingga mereka memilih mengajarkannya di rumah," ucap Mayke.
Tapi ia menambahkan, selaku penyerap pengetahuan yang paling pandai anak
pasti tidak menemukan kesulitan kala menghadapi software dan komputer. Yang di
sayangkan adalah kesempatan anak untuk bergaul dengan teman-temannya akan
berkurang, apalagi kalau dia termasuk tipe anak yang lebih suka menyendiri.
Bisa-bisa ia malah tergila-gila menggunakan komputer, akan kurang kesempatan
berhubungan dengan orang lain, menyentuh dan memanipulasi benda, melakukan
penjelajahan terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
http://www.facebook.com/note.php?note_id=202990749750426