er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Ditunggu, Kontribusi Positif Guru

Saat ini, lembaga-lembaga pendidikan guru masih berkutat dengan konsep dan proses-proses pembelajaran yang belum mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan (old fashion). Untuk itu, di antara berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik di sekolah atau di rumah, mulai dari kebijakan pemerintah dan sekolah sampai urusan di dapur, guru tetap harus memikirkan sesuatu untuk memberikan kontribusi yang positif ke berbagai pihak.

Guru harus membuat anak didiknya berpikir bahwa di sekitarnya ada orang lain, sehingga mereka merasa wajib menjaga kelangsungan dunia ini.
– Paulina Pannen

Demikian diungkapkan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidkan (STKIP) Kebangkitan Bangsa atau Sampoerna School of Education (SSE) Paulina Pannen tentang visi dan misi digelarnya Kongres Guru Indonesia (KGI) 2010.

Untuk itu, kata Paulina, kongres tersebut membawa tiga misi penting, yang diharapkan mampu memperkuat komitmen guru untuk bisa memberikan kontribusi positifnya ke berbagai pihak.

“Pertama, kita ingin, guru yang memang benar-benar sebagai praktisi di lapangan itu bisa menyadarkan kita semua, bahwa segala perubahan harus disikapi secara sistematik oleh berbagai pihak,” ucap Paulina kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (19/5/2010).
Kedua, kata dia, guru perlu menyadarkan semua pihak, bahwa perubahan yang diharapkan itu bertujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan. “Kita, di dunia pendidikan saat ini, tak bisa lagi memikirkan hari ini, tetapi juga hari esok,” tambahnya.

Menjadi guru, sejatinya, adalah untuk masa depan anak-anak sebagai para calon pemimpin bangsa. Guru tak bisa lagi egois mencekoki anak-anak didiknya untuk mengejar nilai, tetapi harus bisa mendukung mata rantai kehidupannya, kelak.

“Artinya, anak didik kita harus mampu berpikir bahwa di sekitarnya ada orang lain, sehingga mereka akan merasa wajib menjaga kelangsungan dunia ini,” kata Paulina.
Di antara berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik di sekolah atau di rumah, mulai dari kebijakan pemerintah dan sekolah sampai urusan di dapur, guru tetap harus memikirkan sesuatu untuk memberikan kontribusi yang positif ke berbagai pihak, baik itu terhadap lembaga guru, pemerintah, sekolah, dan semuanya.

Guru sudah berusaha berbuat banyak untuk menghadapi perubahan itu meskipun belum maksimal. Ke depan, tugas dan kewajiban guru memang kian berat.
Kompas.com

"Peranan Guru"

Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda, sebagai pengajar dan pendidik, maka guru secara otomatis mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mencapai kemajuan pendidikan. Secara teoritis dalam peningkatan mutu pendidikan guru memilki peran antara lain :
a. Sebagai salah satu komponen sentral dalam system pendidikan,

b. Sebagai tenaga pengajar sekaligus pendidik dalam suatu instansi pendidikan (sekolah maupun kelas bimbingan)

c. Penentu mutu hasil pendidikan dengan mencetak peseta didik yang benar-benar menjadi manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan YME, percaya diri, disiplin, dan bertnggung jawa.

d. Sebagai factor kunci, mengandung arti bahwa semua kebijakan, rencana inovasi, dan gagasan pendidikan yang ditetapkan untuk mewujudkan perubahan system pendidikan, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan

e. Sebagai pendukung serta pembimbing peserta didik sebagai generasi yang akan meneruskan estafet pejuang bangsa untuk mengisi kemerdekaan dalam kancah pembangunan nasional serta dalam penyesuaian perkembangaanjaman dan teknologi yang semakin spektakuler

f. Sebagai pelayan kemanusiaan di lingkungan masyarakat

g. Sebagai pemonitor praktek profesi

3 Sifat Utama Anak

Dalam mendidik anak, tidak hanya cukup hanya dengan dicukupi materinya saja. Perhatian dan kasih sayang dari orang tua mutlak dibutuhkan oleh sang anak. Terutama pada usia-usia Pra Sekolah sampai usia MI/SD. Peran serta orang tua mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter sang anak. Bahkan tak jarang sang anak sengaja membuat atau berbuat kenakalan hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang dewasa. Nah untuk mengatasi kenakalan anak tersebut perlu diketahui beberapa sifat utama anak.
Sifat utama anak inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mendidik anak dan mengarahkan anak sehingga dapat mematuhi nasehat maupun menuruti ajaran guru dan orang tua. Sifat-sifat utama tersebut akan kami paparkan berikut ini :

a. Dorongan Imitasi, yaitu dorongan untuk meniru perbuatan atau kebiasaan orang lain. Dorongan atau daya meniru ini terdapat dalam setiap anak. Daya – daya itu sedemikian kuatnya sehingga banyak hal yang dipelajari. Misalnya saja ketika anak melihat Ibu sedang memandikan bayi, maka iapun meniru memandikan bonekanya. Dari dorongan inilah anak – anak memperoleh sebagian besar pelajaran yang dipelajarinya. Dan dorongan meniru merupakan sarat yang dapat memperkuat kepatuhan.
b. Dorongan Identifikasi, yaitu dorongan untuk menyamakan diri atau merasa sama dengan orang lain. Dorongan identifikasi ini juga sangat kuat dalam diri anak. Anak umumnya akan menyamakan dirinya dengan ayah ibunya. Apa yang dianggap bagus oleh ayah ibunya, anakpun akan menganggapnya bagus. Anak juga akan merasa sedih jika melihat orang tuanya berduka cita. Hubungan antara anak dengan orang tuanya yang dibangun berdasarkan identifikasi sangat berguna untuk menambah kepatuhan.
c. Sugestibel, yaitu sifat anak yang mudah dipengaruhi, lebih mudah dari orang dewasa. Anak – anak mempunyai daya pikir yang belum berkembang. Pemikiran mereka masih sederhana. Oleh sebab itu mereka mempunyai kepercayaan yang bulat terhadap orang tuanya ataupun gurunya. Kepercayaan yang bulat ini menjadi alat penolong untuk menganjurkan ia menjadi anak yang patuh. Sugesti merupakan cara yang terbaik untuk menyuruh anak agar menurut, namun jika anak sudah besar dan daya pikirnya sudah berkembang maka ia tidak lagi percaya pada kata – kata sugesti.


Istilah-istilah Motorik

Ada beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam belajar motorik yaitu :

1.Perkembangan Motorik (Motor Development)

Perkembangan motorik terutama dimaksudkan untuk mempelajari perilaku ditinjau dari pandangan perkembangannya. Adapun perilaku yang diperhatikan dalam konteks ini adalah perilaku dalam bentuk motorik.

2.Belajar Motorik (Motor Learning)

Belajar motorik terdiri dari dua kata yaitu belajar dan motorik. Belajar dapat dinyatakan sebagai perubahan internal individu yang disimpulkan dari perkembangan prestasinya yang relatif stabil, sebagai hasil latihan.Sedangkan motorik menunjukkan keadaan /sifat bentuk apa yang telah dihasilkan dalam proses berlatih.

3.Keterampilan (skill)

Keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktivitas gerak dan harus dipelajari agar supaya mendapatkan bentuk yang benar.

4.Kemampuan (ability)

Edwin Fleishman menyatakan bahwa kemampuan (ability) merupakan suatu kapasitas umum yang berkaitan dengan prestasi berbagai macam keterampilan.

5.Pola gerak (Movement Pattern)


Menurut Godfrey dan Kephart movement pattern adalah sebagai rangkaian tindakan motorik ekstensif yang dibentuk dengan tingkatan lebih rendah dibandingkan dengan tindakan yang dikategorikan sebagai keterampilan (skill).

Pengertian Motorik

Istilah motor menyiratkan adanya gerak otot, yang seakan-akan tidak banyak melibatkan aspek-aspek kognitif dan perseptual. Tetapi kenyataannya adalah keterampilan-keterampilan yang dilakukan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan penditeksian terhadap rangsang, evaluasi dan pengambilan keputusan serta respon nyata yang berwujud gerakan.

Pengertian motorik dan gerak sering kali menjadi satu karena diantara kedua istilah tersebut sangat sulit ditarik suatu batasan yang konkrit, dan memang terdapat hubungan sebab akibat. Namun demikian perlu diberikan suatu batasan yang minimal dapat memberikan penjelasan terhadap hubungan sebab akibat yang dimaksud.

Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan.Peristiwa-peristiwa laten yang tidak dapat diamati tersebut meliputi : penerimaan informasi, pemberian makna terhadap informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan,dan dorongan untuk melakukan berbagai bentuk aksi-aksi motorik. Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi pemberian, pengaturan dan pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh yang terlibat dalam melaksanakan akssi-aksi motorik.

Gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari suatu posisi ke posisi lain yang dapat diamati secara obyektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu.Untuk memberikan pengertian yang lebih operasional tentang gerak, maka diperlukan suatu batasan yang lebih spesifik. Batasan yang dimaksud adalah pengertian gerak dari gerak manusia melakukan aksi-aksi motorik. misalnya perubahan tempat,posisi dan ketepatan tubuh atau bagian tubuh dalam melompat, berjalan, berlari atau menendang bola. Didalam belajar motorik, gerak juga dilihat atau diartikan sebagai hasil atau penampilan yang nyata dari proses-proses motorik,sebaliknya motorik adalah suatu proses yang tidak dapat diamati dan merupakan penyebab terjadinya gerak.

Sedangkan belajar motorik berhubungan dengan keadaan yang berkaitan dengan pengembangan dalam belajar. Belajar dapat didefinisikan sebagai satu perubahan prestasi ataupun perilaku yang relatif permanen akibat dari adanya suatu latihan ataupun pengalaman.Proses belajar akan mempersatukan ciri-ciri yang unik terhadap lingkungan yang ada. Mempelajari keterampilan motorik, sikap ataupun perilaku kognitif memerlukan beberapa tingkat keterbukaan pada kondisi tertentu yang akan menghasilkan perubahan perilaku atau disposisi untuk bertindak. Perubahan ini menjadi relatif permanen, dengan kata lain keadaan-keadaan performance yang bersifat sementara tidak benar mewakili belajar.

Menjadi Guru

Menjadi guru bukanlah pilihan alternative, dan ini perlu dihayati dan dipahami oleh seorang yang ingin menjadi guru. Apabila guru sebagai pilihan yang tidak diunggulkan, dan ini akan berdampak kepada psikologi yang bersangkutan. Karena untuk menjadi seorang guru memiliki serangkaian kemampuan, dan kemampuan itu tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui kesadaran, motivasi belajar dan proses berkelanjutan.

Guru adalah salah satu profesi yang jelas disebutkan seseorang yang memiliki kemampuan, kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh semua orang dan hanya dimiliki oleh seorang guru. Makanya guru adalah orang yang memiliki kemampuan di dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya, memberikan pengajaran dengan berbagai ilmu kepada anak didiknya, serta memberikan keterampilan kepada anak didiknya, sehingga anak didik yang dihasilkannya juga memiliki kemampuan sebagaimana yang dimiliki oleh gurunya sendiri.

Kemampuan guru akan berkait erat dengan kinerja guru, dan guru yang memiliki kinerja tinggi dan menyadari akan tugas dan tanggung jawab yang diembannya, maka guru akan berupaya mungkin untuk mendapatkan berbagai kemampuan sehigga guru memiliki wawasan dan kualifikasi ilmu seluas dan memiliki daya saing tinggi di dalam meningkatkan kemampuannya dalam proses pembelajaran di kelas. Kinerja guru kaitannya dengan kemampuan individu yang bersangkutan akan sangat berperan dalam menentukan keberhasilan program pembelajaran di kelas. Profil dan ciri kemampuan guru, Rochman Natawidjaja mengutip pendapat D. A. Tisna Amidjaja mengatakan tiga aspek kemampuan guru, yaitu mencakup:
(1) Kemampuan pribadi; setiap guru harus memiliki kemampuan pribadi, karena dengan kemampuan nya itu, ia akan menjadi guru berkualitas, dan kualitas itu sendiri dapat dihasilkan bilamana di mulai dari kemampuan pribadi gurunya;
(2) Kemampuan professional, ini yang juga tidak kalah pentingnya dan kemampuan professional merupakan kemampuan di dalam menghayati dan mendalami bidang keilmuannya. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan professional, maka akan berdampak kepada kualitas pembelajarannya, akhirnya juga bermuara kepada kualitas pendidikan secara nasional.
(3) Kemampuan kemasyarakatan atau sosial, dan guru juga harus memahami dan memiliki kemampuan ini, bagaimana guru mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kehidupan bermasyarakat, serta mampu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya, sehingga dimanapun, dan kapanpun, serta dengan siapapun guru memiliki kemampuan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Charles Johnson mengatakan, sebagaimana dikutip oleh Rochman Natawidjaja mengungkapkan seluruh kemampuan guru itu dalam enam komponen pokok, yaitu: (a) unjuk kerja ( performance), (b) penguasaan materi pelajaran yang harus diajarkan kepada siswanya, (c) penguasaan landasan professional keguruan dan pendidikan, (d) penguasaan prose-proses pengajaran dan pendidikan, (e) penguasaan cara untuk menyesuaikan diri, dan (f) kepribadian.

Keenam komponen di atas merupakan satu system dalam arti tidak boleh dipandang sebagai suatu yang terpisah-pisah, melainkan harus dipandang sebagai suatu keterpaduan yang menjelma dan bermuara pada kualitas unjuk kerja yang diperkirakan menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Huston dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dalam penelitian yang dilaksanakan di Amerika Serikat oleh Nasional Education Association mengungkapkan 10 macam tugas guru yang harus dilakukan sehari-hari, yaitu: a. Manjaga agar selalu melaksanakan tugasnya, b. Mencatat kehadiran siswa, c. Menyesuaikan rencana kerja dalam kegiatan kelas, d. Memantau kegiatan-kegiatan di luar sekolah, e. Merencanakan pelajaran, f. Mendiskusikan pekerjaan dengan rekan sejawat, g. Memberikan penyuluhan kepada siswa, h. Memberikan respon kepada pertanyaan kepala sekolah, i. Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, j. Menghadiri rapat guru.

Agar dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan baik, guru harus memiliki kemampuan pribadi, kemampuan professional dan kemampuan kemasyarakatan atau kemampuan sosial. Kemampuan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kinerjanya dalam me-laksanakan tugas yang diembannya, terutama dalam merencanakan pembelajaran. Dengan memiliki kemampuan yang baik, diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan tujuan pembelajaran di kelas dapat tercapai, dan keinginan kita untuk meningkatkan mutu pendidikan akan dapat dicapai.