er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Mengkritisi Lagu Anak

Sukakah Anda mendengarkan lagu untuk Anda? Tidak jarang ibu-ibu saat ini yang memilih produk lagu anak zaman dulu yang masih banyak dihafal lagu-lagunyam seperti yang diciptakan oleh Bu Kasur dan Pak AT Mahmud yang sangat mendidik, santun dan tak lekang oleh waktu.Kemudian, jika Anda mengamati, lagu anak di era 80an masih merupakan warisan dari zaman sebelumnya. Biasanya ditandai dengan durasinya yang pendek dan kalimat yang mendidik, serta mudah dipahami.

Berbagai contoh yang tetap popular hingga saat ini diantaranya : Balonku, Bintang Kecil, Aku Seorang Kapiten, Naik Kereta Api, Pelangi, dan lain sebagainya. Penyanyi anak yang terkenal pada masa dulu antara lain Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha dan Chica Koeswoyo.

Semenjak dikenal TV swasta pada era 90an, maka mulai dikenal penyanyi dan lagu anak yang beragam. Pada saat awal era tersebut, nama Puput Novel paling dikenal. Meski demikian, lagu-lagu tersebut banyak dinikmati oleh anak TK maupun SD saja.

Kemudian, hadirlah Cikita Meydi, Eno Lerian, Leoni, Dea Ananda, yang memberi ikon masa kanak-kanak yang khas lewat lagunya tentang persahabatan, pendidikan, kasih sayang ibu, sebuah harapan dan cita-cita layaknya syair lagu Joshua yang berangan menjadi seorang Habibie, atau banyak hal tentang semangat militansi dunia anak.

Sedangkan di era 2000, anak-anak sudah lebih bebas menikmati lagu dalam berbagai format, diantaranya VCD, MP3, maupun handphone. Dengan kemudahan ini, anak di zaman sekarang tidak lagi hanya mendengarkan lagu anak, namun lebih menyenangi lagu remaja.

Kondisi ini kadang membuat miris, ketika anak justru gemar menyanyikan lagi bertema cinta. Tidak bisa dipungkiri, tidak banyak penyanyi cilik saat ini yang bisa mendendangkan lagu anak bertema klasik dan memiliki nuansa masa kecil nan bahagia, kecuali Sherina dan Tasya. Tidak sedikit yang mengikut gaya orang dewasa, dan tidak memiliki pesan moral yang patut dicontoh.

Perlu kita pahami bahwa musik ibarat pedang bermata dua. Secara psikologis, musik dapat membawa peran yang positif dalam pembentukan mental dan perilaku. Sebagai contoh adalah musik klasik yang digunakan sebagai sarana terapi oleh ibu hamil.

Di lain sisi, musik justru dapat mengonstruksi mental, perilaku, dan sikap ke dalam sebuah ruang yang terisolasi, asing, aneh, bahkan cenderung indoktrinatif dan intervensial. Termasuk dalam hal ini adalah lagu anak.

Begitu pula halnya dengan musik untuk dunia anak. Mereka menyanyi, tetapi bukan lagi dari hati yang mewakili mereka dan tidak lagi tema anak yang dibawakannya. Tidak ada lagi tema pendidikan, persahabatan, cita-cita, kasih sayang ibu, yang dinyanyikan dalam lagu anak, tetapi justru tema asmara dan cinta.

Sudah selayaknya kita mengembalikan sebuah masa bagi anak- anak yang kini telah hilang dengan menempatkan lagu anak pada koridor dan ruang yang semestinya. Kita bisa mengenalkan anak pada hal-hal sederhana, seperti alam, hewan, pancaindera, juga mendidik pola berpikir anak secara runtut dan terpola, seperti yang banyak diciptakan oleh orang barat.

Dengan lagu anak, kita bisa mengajak anak belajar dan sekaligus membentuk pola berpikirnya agar menjadi lebih kreatif. Anak diajarkan cara membaca, sehingga merasa nyaman dan tidak seperti sedang belajar.
Saatnya menciptakan lagu yang mendidik dan dapat membentuk karakter kecerdasan anak, agar kelak mampu bersaing dengan teman-temannya di belahan buni manapun.

Mengajari Anak Perbedaan Tangan Kanan Dan Tangan Kiri

“Najwa”, panggil gurunya pada saat mengabsen murid-murid TK. A
Yang dipanggil rupanya diam saja dan kelihatan bingung.
“Ada apa Najwa?” tanya Bu Guru penasaran.
“Aku tak tahu Bu, aku harus mengacungkan tanganku yang mana?” jawab Najwa polos.
Bu guru Putri hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala mendengar pengakuannya yang jujur itu.
--
Ilustrasi di atas memberikan gambaran pada kita bahwa mengajari sejak dini fungsi tangan kanan dan kiri itu sangat penting.

Umumnya, seorang anak tak akan tahu yang mana tangan kanan dan yang mana tangan kiri. Yang mereka ketahui hanyalah bahwa mereka memiliki dua buah tangan dan sepuluh buah jari. Selebihnya, mereka belum mengerti perbedaan fungsi antara tangan kanan dan kiri.

Apakah penting mengajarkan pada mereka tentang tangan kanan dan tangan kiri?

Bagi sebagian orang mungkin hal ini dianggap sepele, padahal sebenarnya sangat penting. Ada sebuah kasus yaitu seorang anak yang sama sekali tidak bisa menulis dengan tangan kanannya karena sedari kecil dia sudah biasa menulis dengan tangan kiri.

Padahal, kita tinggal di sebuah Negara dengan tradisi ketimurannya yang sangat kental dan sangat menghargai kesopanan. Kasus di atas tentunya akan merugikan anak tersebut ketika tumbuh menjadi dewasa, karena sebagian besar orang di Negara kita masih menganggap bahwa menulis dengan tangan kiri atau kidal itu tidak sopan.

Bagaimana memulainya?

Seorang anak harus diajarkan tentang tangan kanan dan tangan kiri sejak balita. Karena pada saat usia tersebut, otak mereka masih fresh dan masih dengan mudah dimasuki oleh materi- materi serta beragam pelajaran.

Proses pengenalan tentang tangan kanan dan tangan kiri serta manfaatnya bisa dilakukan di rumah sebagai ruang lingkup yang paling kecil.

Tak hanya di rumah tentunya, bagi balita yang sudah bersekolah, mengajarkan konsep tentang tangan kanan dan tangan kiri juga harus dilakukan.

Materi dasar yang bisa diberikan tentang tangan kanan dan tangan kiri untuk balita yaitu:

•Tangan kanan digunakan untuk menulis, mengangkat tangan, menunjuk sesuatu, dan bersalaman. Tangan kanan adalah tangan yang baik bagai bidadari

•Tangan kiri digunakan pada saat ke kamar kecil dan tidak boleh digunakan selayaknya tangan kanan.

Pemberian materi tentang tangan kanan dan tangan kiri pada balita bisa juga melalui sebuah cerita. Misalnya, apa yang akan terjadi bila tangan kiri melakukan tugas sebagai tangan kanan dan sebaliknya. Tentunya cerita-cerita yang dipilih juga harus mendidik dan mudah dicerna.

Selain melalui kegiatan di atas, cara mengajarkan konsep tangan kanan dan tangan kiri pada balita bisa dilakukan melalui lagu. Misalnya lagu ini”

“Tangan kanan tangan kiri mempunyai jari
Direntangkan dibengkokkan putar pergelangan
Acung depan dilentikkan ayo tepuk tangan”


Tentunya yang mengajar juga harus praktek juga agar anak-anak bisa mencontoh.

Setelah semua materi diberikan, maka langkah berikutnya adalah pemberian award kecil-kecilan dan hukuman ringan bagi anak yang ingat dan lupa tentang fungsi tangan kanan dan kiri.

Misalnya: bila seorang anak bersalaman dengan tangan kiri, seorang pengajar bisa mengingatkannya, sebaliknya bila bersalaman dengan tangan kanan maka seorang pengajar bisa menghadiahinya kata-kata pujian ringan. Sedikit hal yang mungkin nampak sederhana bagi orang dewasa tersebut merupakan hal besar dan luar biasa bagi anak-anak.

Dari paparan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pengajaran tentang manfaat tangan kanan dan kiri bagi anak usia dini atau balita sangatlah penting, karena mereka adalah perekam dan peniru yang baik sepanjang masa.

Bila kita mengajarkan kejelekan maka kejelekan pula yang akan tercermin dalam kepribadian mereka kelak, sebaliknya bila kita mengajarkan kebaikan merekapun akan mengikuti kebaikan itu.

Perkembangan Anak

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.

Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.
Kelak, orangtua akan mengalami penyesalan yang mendalam.

Apa saja tahapan perkembangan anak?
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:

* Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
* Early childhood (usia 3-6 tahun)
* Middle childhood (usia 6-11 tahun)

Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:

* fisik (motorik)
* emosi
* kognitif
* psikososial

Aspek-aspek perkembangan anak

1.Perkembangan Fisik (Motorik)
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

*Perkembangan motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.

Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.


**Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.

Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

2.Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.

Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.

3.Perkembangan Kognitif
Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.

4.Perkembangan Psikososial
Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.

Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.

Anak Usia Dini Diajarkan Sistem Membaca Efektif

 anak anak yang sedang membacaHal terpenting yang harus dibentuk adalah, bahwa diantara orang tua ataupun guru dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan.

Usia1- 3 tahun adalah masa dimana anak sangat menikmati dunia bermain. Dan berdasarkan pola tingkah laku anak, orangtua dan guru dapat membuat suasana belajar membaca menjadi salah satu permainan yang bagus sekali. Buatlah konsep belajar menjadi sebagai berikut:
Apakah yang sedang terjadi? Apakah suatu pemaksaan jika seorang anak dapat membaca sebelum usia sekolah dasar? Adalah salah, jika orangtua ataupun guru melarang anak untuk belajar membaca pada usia dini. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca.

Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa ternyata anak yang mengalami cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi, bahkan justru dapat dicurigai bahwa ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi pada anak-anak yang sehat, jika di usia tiga tahun seorang anak belum bisa membaca.

Orangtua dan guru tidak perlu merasa takut untuk mengajari anak membaca sekalipun usia mereka masih satu tahun. Yang perlu diingat adalah bagaimana melakukannya (how to do it). Sebelum melakukan proses ini, hendaknya orangtua dan guru memahami terlebih dahulu faktor-faktor dan hal-hal yang terkait dalam mengajarkan anak membaca.

Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak adalah:

1. Sikap dan pendekatan orang tua ataupun guru.

2. Waktu belajar (permainan) jangan terlalu lama dan hentikan permainan sebelum anak menginginkan untuk berhenti.

Pentingnya Kebersamaan Antara Ibu dan Anak

kebersamaan antar ibu dan anak"Siapa yang tidak menyayangi, dia tidak disayangi. Jika Orang Tua gagal mengungkapkan rasa sayang kepada anaknya, mereka tidak akan mampu mencintai orang orang tua.." (Nabi Muhammad saw)Kadang, kita sebagai orang tua tidak sadar bahwa kebersamaan antara ibu dan anak adalah hal prinsip dan tidak boleh diabaikan. Ketika seorang ibu sudah asyik meniti karir, kadang melalaikan tugas pokoknya untuk mendidik anaknya.

Kadang kita tidak menyadari, tiba-tiba saja anak kita sudah dewasa. Kemudian kita mulai berandai-andai jika saja dulu bisa meluangkan lebih banyak waktu bersama anak-anak. Mungkin kita akan menyesal, jika kesuksesan kita di karir harus dibayar mahal dengan menghilangkan banyak waktu kebersamaan ibu dan anak.

Hubungan emosional yang terjalin antara ibu dan anak bisa saja berkurang. Tidak hanya itu saja, kadang minimnya kebersamaan tersebut masih harus dibayar mahal dengan terjerumusnya anak ke hal-hal negatif, seperti narkoba atau tindakan kriminal lain.

Betapa sakit perasaan kita sebagai seorang ibu. Atau, bahkan ketika anak sukses dan berprestasi, kita tidak sepenuhnya merasa bahagia karena tidak merasa memiliki andil dalam hal ini.

Berikut ini adalah beberapa hal untuk menyadarkan kita pentingnya kebersamaan antara ibu dan anak.

1.Menangis

Menangis adalah satu cara yang digunakan oleh bayi untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bayi akan menangis ketika lapar, haus, BAK dan BAB ataupun merasa sakit.
Sering juga bayi menangis karena ingin dekat dengan ibunya, tatkala ibunya sudah mendekat, dia pun terdiam. Ini adalah cara bayi untuk merasa nyaman bersama ibunya. Betapa tangisan adalah obat ampuh untuk mendekatkan hubungan ibu dan anak.

2.Menyusui bayi secara langsung
Bagaimanapun kesibukan seorang ibu, hendaknya dia tidak melupakan dan melalaikan untuk menyusui anaknya secara langsung, bukan melalui botol. Dari sisi kesehatan, banyak keistimewaan menyusui secara langsung dibanding dengan botol.
Secara psikologis, menyusui secara langsung akan membuahkan keterkaitan antara ibu dan anak. Anak akan merasa nyaman dan bahagia ketika dia bisa memandang wajah ibunya dan menyusu dari tubuhnya terutama di bulan-bulan awal.

3.Menggendong anak
Cara ini akan membuat ikatan khusus antara ibu dan anak secara batiniah. Karena anak akan merasa lebih dekat dengan tubuh orang tuanya. Berbeda apabila anak diletakkan dalam kereta dorong, meskipun dia masih bisa memandang wajah orang tuanya.

4.Bermain bersama anak

Riset membuktikan bahwa anak-anak sudah bisa mendengar dan melihat sejak hari pertama. Bayi akan merasa senang melihat wajah orang, apalagi sedang menyuarakan sesuatu yang indah.
Itulah sebabnya kita mengetahui, anak dapat mencium aroma ibunya tatkala berada di dekatnya. Maka bermainlah bersama anak anda. Posisikan diri Anda sebagai anak, untuk memahami indahnya kebersamaan ibu dan anak yang sedang berlangsung.
Hidup memang pilihan. Namun, apakah dengan melakukan pilihan, Anda harus mengorbankan sesuatu yang berharga, apalagi hal itu adalah waktu kebersamaan ibu

Latih Anak Masih Canggung, Jangan Tunggu Sampai Besar!

Jika anak masih sering canggung, jangan tunggu sampai ia masuk sekolah untuk melatihnya. Usia 2-3 tahun adalah usia paling bagus untuk mengajarkan berbagai ketrampilan. Beberapa aktivitas penting dilatihkan pada anak agar ia tidak canggung melakukannya.
•Kesadaran spasial, dengan merangkak di dalam terowongan. Buatkan terowongan dari kardus-kardus besar, buka setiap ujungnya hingga membentuk terowongan. Melakukan permainan ini, balita akan mengembangkan kesadaran spasial dan mengembangkan koordinasi tubuh.
•Berlari. Kegiatan yang mengandalkan kekuatan otot kaki untuk mengangkat tubuh melawan gravitasi bumi, kemudian mendaratkan tubuh tanpa jatuh.
•Melompat, mengangkat tubuh, kemudian mengikuti gravitasi saat mendaratkan tubuh, tanpa jatuh.
•Memanjat, anak mengandalkan kekuatan lengan. Ia melawan gravitasi dengan mengangkat tubuhnya untuk naik ke ketinggian. Dpat dimulai dari memanjat kursi. Biasanya anak usia ini sangat suka memanjat teralis jendela, berpura-pura jadi Spidermen. Tak perlu dilarang, awasi saja jangan sampai ia jatuh.
•Berdiri di atas satu kaki, menopang berat tubuh hanya dengan kekuatan satu kaki. Ini penting agar anak Anda bisa mengenakan celananya sendiri.
Aktivitas seperti merangkak, berlari, melompat dan memanjat sangat diperlukan balita kelak, dalam usahanya menyelamatkan diri dari berbagai kemungkinan bahaya. Mislanya berlari, melompat dan memanjat ketika pada suatu hari Anda musti menyelamatkan anak Anda dari kejaran anjing. Merangkak, memabntu anak Anda melewati rintangan.