er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Agar Anak Berprestasi Di Sekolah

Ada beberapa hal yang membuat prestasi anak Anda lebih rendah dari kemampuannya yang sebenarnya. Penyebabnya tentu saja sangat komplek. Beberapa anak akan sulit untuk dibantu aripada anak yang lain. Karena itu, sebelum mencoba memberikan bantuan kepada anak Anda, hal pertama yang harus Anda akukan adalah mencari penyebab mengapa potensi anak Anda tidak bisa tergali sepenuhnya.

Takut gagal

Banyak anak yang tidak mau berprestasi tinggi karena mereka merasa jauh lebih aman tidak mencoba sama sekali daripada gagal. Anak yang rentan terhadap gejala ini adalah anak yang merasa dirinya kurang dihargai, atau anak yang kakak atau adiknya berprestasi lebih tinggi dibanding dirinya. Atau anak yang sering mendapatkan tekanan dari orangtua supaya berprestasi tinggi. Karena itu, mereka lebih suka dicap malas daripada dikatakan bodoh atau tidak sepintar kakak atau adiknya.

Kurang dimotifasi

Beberapa anak bahkan tidak tau harus ke mana dan apa gunanya sekolah. Mereka kehilangan motifasi atau tidak merasakan apa enaknya sekolah. Mereka cukup disadarkan, bahwa pendidikan adalah untuk mencapai tujuan tertentu atau agar bisa bekerja di bidang tertentu.

Pengaruh teman

Sulit untuk mengarahkan anak yang tak biasa merasakan apa enaknya jika berprestasi bagus. Anak yang dikucilkan orang tua lebih suka mendengarkan anjuran dan nasehat teman-temannya dalam belajar ketimbang diperintah orang tuanya. Tindakan ang paling efektif adalah mengajak anak untuk memikirkan tujuan yang akan dicapainya di masa depan dan hanya memfokuskan perhatian pada mata pelajaran yang disukainya. Tanamkan dan kembangkan terus rasa percaya diri serta tonjolkan kemampuannya. Terkadang, mungkin anak terpaksa dipindahkan ke sekolah lain,untuk menghindarkan pengaruh buruk dari teman-temannya.

Tidak bisa mengatur waktu

Sering anak juga tak bisa berprestasi baik jika tak bisa mengatur atau membagi waktu. Perhatikan, apakah prestas buruk ini benarkarena anak Anda tak bisa membagi waktu. Terkadang, hal ini terkait dengan beberapa penyebab yang sudah disebutkan di atas. Tapi jika penyebabnya benar-benar karena anak tidak bisa membagi waktu, prestasi akan membaik jika anak sudah diajari bagaimana cara membagi waktu yang baik. Misalnya dengan membuat jadwal belajar. Atau membuat catatan harian tentang tugas yang harus dikerjakan pada hari itu.

Masalah emosional

Masalah emosional berkaitan dengan perubahan keadaan atau situasidi rumah tangga akibat meninggalnya anggota keluarga dekat, perceraian, atau peristiwa buruk tertentu yang menimbulkan trauma. Atau anak menjadi putus asakarena menderita penyakit tertentu yang penyembuhannya membutuhkan waktu yang lama. Masalah emosional ini sebaiknya ditangani dengan hati-hati. Atau kalau ragu, Anda bisa meminta bantuan psikolog atau guru bimbingan dan penyuluhan di sekolah anak Anda.

Sangsi atau hukuman

Salah satu jalan efektif yang kembali digunakan orang tua adalah menghukum anak jika mendapatkan nilai yang jelek. Dalam hal ini, harus benar-benar dipisahkan antara masalah sekolah dengan konflik di keluarga. Bisa saja anak mendapat nilai jelek terus karena karena memang sedang ada konflik di keluarga. Jika ini masalahnya, jangan menghukum anak Anda. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli pendidikan atau psikolog.

Hidup senang

Murid yang beranggapan segala sesuatu harus bersifat menghibur dan menyenangkan sering harus berjuang keras jika suatu pelajaran tidak seberapa menarik jika dibandingkan dengan harapannya. Tipe murid ini cendruk memilih-milih pekerjaan. Prilaku seperti ini akan cendrung sulit untuk diperbaiki jika orang tua selalu berusaha melindungi anaknya dari rasa kecewa lalu melimpahi anaknya dengan berbagai hadiah.


Menjumpai Kebencian Anak Pada Guru

Jangan sampai anak-anak benci kepada gurunya. Kalau sampai timbul rasa benci kepada gurunya, sudah pasti dampaknya akan sangat banyak. Misalnya anak akan malas belajar, malas pergi sekolah, malas ketemu gurunya, malas mengikuti pelajarannya, malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Yang pada akhirnya anak menjadi tidak berprestasi, tinggal kelas atau malah turun grade/turun kelas. Sekarang di Indonesia ada peraturan ini atau tidak, apabila seorang murid dalam keadaan tertentu maka harus turun kelas?Nah berikut ini ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan untuk mendeteksi atau mengatasi ketidaksukaan anak pada guru tertentu, seperti tips berikut ini:

* Biasakan untuk berdiskusi dengan anak sejak dini. Dengan begitu kita bisa mendeteksi gejalanya. Selain menjadikan anak dekat dengan orang tua, juga membiasakan anak untuk bersikap terbuka pada orang tuanya.

* Usahakan untuk kreatif berbicara mengenai pengalaman anak pada hari itu. Saat berkumpul dengan anak-anak, tanyakan bagaimana pengalamannya hari itu, apa saja yang diberikan oleh guru dan sebagainya.

* Dengarkan dengan seksama, usahakan tidak memotong pembicaraannya. Sebab, saat orang tua fokus mendengarkan, anak akan merasa dihargai dan akhirnya akan merasa nyaman untuk selalu berbagi pengalaman.

* Bila ada keluhan anak tentang guru tertentu, sebaiknya tidak menyalahkannya. Coba gali lebih dalam apa permasalahannya dan berikan penyelesaian.

* Selesaikan masalah sesegera mungkin. Hindari sampai berlarut-larut karena bisa berakibat merosotnya prestasi belajar anak. Apabila diperlukan, ceritakan masalah ini kepada guru yang bersangkutan, ke depannya mungkin ada perubahan cara mengajarnya.

Eh, seorang guru akan marah tidak ya seandainya ada kritikan dari orang tua murid? Perlu cara penyampaian yang bijaksana ya. Semoga, langkah kedepan akan lebih baik, bermanfaat juga buat semua murid, bukan hanya murid yang bermasalah saja. Karena kemungkinan ada anak/murid yang merasakan hal yang sama, tetapi tidak berterus terang kepada orang tuanya. Dan orang tuanya mengira bahwa semua baik-baik saja.



Menagatasi Anak Yang Suka Berbicara Jorok dan Kasar

Pernahkah Kita mendapati atau mendengar kata-kata kasar dan kotor meluncur begitu saja dari mulut si kecil? Kemudian Anda berpikir, padahal tidak ada yang memberikan contoh seperti itu, baik di rumah maupun teman-temannya di sekitar rumah. Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapinya?Banyak orangtua yang merasa sudah memerhatikan perkembangan dan lingkungan si kecil dengan seksama, tapi tiba-tiba menemukan si kecil melontarkan kata-kata yang kasar dan jorok di hadapan kita. Hal ini tentu sangat mengejutkan karena Anda merasa di rumah tak ada yang berlaku seperti itu. Orangtua pun akan khawatir jika si kecil akan mendapat pengaruh buruk dari lingkungan yang lain dan mulai mencari solusi agar si kecil tak terkontaminasi lebih parah.

Mengapa anak-anak bisa mengatakan kata-kata kasar dan jorok?

1.Karena secara tidak langsung anak-anak menikmati reaksi orang-orang di sekitarnya dan mencontohnya, seperti ia ditertawakan seolah-olah itu lucu dan menghibur, atau diperhatikan dengan rasa kaget dan ingin tahu dari lingkungannya.

2.Anak berkata kasar atau jorok bisa juga karena ia menirunya dari teman di sekolah, sekadar iseng, atau saat ia merasa marah dan mengetahui bahwa kata tadi bisa memancing kekesalan orang lain.

3.Bisa juga karena si kecil sedang mempelajari kata-kata yang baru dan senang dengan bunyi kata itu tanpa mengetahui artinya.
Sangat kaget ketika pulang sekolah, anakku mengucapkan kata-kata seperti itu. Ketika ditanya: "Tahu artinya tidak?" Ia jawab: "Tidak". Kemudian bercerita bahwa anakku hanya ikut-ikutan temannya mengatakan kata tersebut. Dan Alhamdulillah...akhirnya ia mau melupakan kata tersebut meski pelan-pelan.

Ada banyak alasan mengapa anak kita berkata kasar atau jorok. Cara mengatasi anak yang suka berbicara kasar dan jorok, yaitu:

1. Perhatikan saat kapan dan apa yang terjadi setelah anak berkata kasar atau jorok. Ini agar kita bisa mengerti alasan si anak.Dengan mengetahui itu, kita akan lebih mudah mengatasinya.

2. Saat anak mengucapkan kata kasar dan jorok, kita bisa bertanya kepada anak, misalnya darimana ia mendapatkan kata tersebut, kata tersebut artinya apa, juga misalnya akibat apa jika kata tersebut diucapkan kepada orang lain, dan sebagainya.

3. Jika anak tidak mengetahui arti dari kata kasar atau jorok tadi, kita dapat memberi tahu artinya secara singkat dan jelas, juga mengenalkan akibatnya jika ia mengucapkan kata-kata itu kepada orang lain.
Anak usia 4 tahun pada umumnya senang mempelajari kata-kata baru, apalagi di usia ini kemampuan berbahasa dan menyerap informasi anak-anak sedang berkembang dengan pesat.

4. Bila ia mengucapkan kata kasar atau jorok karena marah, Anda bisa mengajarkannya dengan memberi tahu kata-kata apa yang boleh diucapkannya ketika ia sedang marah. Anda juga bisa memberi tahu kepada si kecil bahwa kata-kata itu tidak boleh digunakan di dalam keluarga.

5. Ketimbang Anda memberikan hukuman atau peringatan keras kepada anak saat mengucapkan kata kasar atau jorok, lebih baik berikan perhatian saat ia mengucapkan kata-kata yang sopan sehingga ia lebih sering dan senang mengucapkan kata-kata yang baik.

6. Jika kata-kata kasar atau jorok yang diucapkan oleh anak berasal dari sekolah, memindahkannya ke sekolah yang lain tak akan menyelesaikan masalah. Anda tak mungkin menemukan sekolah dan teman-teman yang steril bagi si kecil karena sekolah dan teman merupakan lingkungan sosialisasi anak, di sana pula hal-hal yang dinilai baik dan buruk sangat sulit dipisahkan.

Apalagi pada anak usia 4 tahun, minat untuk mencoba dan mengeksplorasi hal baru sangat tinggi, termasuk mencoba-coba hal yang negatif tanpa ia sadari.

Percayakan ia mengeksplor, mengetahui hal baru, dan melakukan apa yang dapat ia lakukan secara mandiri di lingkungan sosialnya. Batasan-batasan dan aturan, kasih sayang dan perhatian, dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh keluarga setiap harinya justru menjadikan anak untuk tumbuh secara kuat dan baik di lingkungan luar rumah.

Membuat Anak Ketagihan Belajar?

Banyak dikeluhkan orangtua, “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.
Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.

Berikut adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1.Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.

2.Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.

3.Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore. Dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.

4.Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.

5.Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.

6.Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya

Prilaku Anak TK dan Profesinya di Masa Depan

* Jika mereka tetap ngintil mengikuti terus Ibu Gurunya, nempel terus keluar ruangan … ini cocok di bagian Legal … (selalu ”merapat” kepada Top Management)

*Jika mereka kemudian mengambil mainan balok-balok kayu atau lego … dipasang … lalu diberantakin lagi … pasang lagi … berantakin lagi … Kalo bosen ditinggal … Dia cari mainan yang lain lagi … lalu pasang … berantakin lagi … pasang lagi … naaaahhh ini keknya menjadi Bagian IT atauEngineering … (bongkar pasang … cari kesibukan sendiri … jika bosen lalu ditinggal … )

*Jika mereka maju ke papan tulis dan menulis-nulis sesuatu disitu … yup … tentu saja Ini bagian Training and Development (naluri ngajar bouw)

*Bertepuk tangan … menyanyi … berteriak-teriak … menari-nari … ini bagian Operation (tukang ”heboh” soalnya …)(demo mulu kerjaannya)

*Berjalan keluar … Jajan cimol dan Harum manis didepan sekolah … Ini bagian Procurement … (tidak lupa dengan cerewet bertanya … Ini berapa bang … yang itu berapa bang … Yang disitu berapa ?? …)(tapi nggak beli-beli karena uangnya kurang)

*Ambil Tas … buka bekal … makan-makan … minum-minum … hepi-hepi … haha hihi hah … Ini pasti orang-orang Marketing nih … (marketing gitu loh …)(Everyday is a holiday)

*Jika mereka malah berantem sesamanya … cakar-cakaran dsb … Ini pasti cocok di divisi Bussiness Development …

*Mendorong-dorong meja … mengangkat kursi … merapih-rapihkan kelas … melap meja kursi … nyapu kelas … Ini General Affair lah …

*Lari keluar kelas … main-main diluar … main ayunan … main prosotan … main jungkat – jungkit … Gak peduli apa yang terjadi di dalam kelas … Ini bagian Sales dan Customer Service (spesialis ”urusan luar” bukan ???). (urusan main)

*Menangis keras … memanggil-manggil bu gurunya … mengarang cerita yang termehek-mehek agar dikasihani gurunya … agar bu gurunya memperhatikan dia …. mmm ini bagian Quality Control atau Internal Control. (specialis komplain dan Tukang ngadu)

*Membuka tas … merogoh kantong … membuka dompet barbie/narutonya … menghitung uang recehan disana … atau bahkan menghitung-hitung jumlah jendela yang ada dikelas … itu pasti akan jadi … Finance dan Accounting.

*Ngambil Crayon … coret-coret dinding … mudah saja ini tentu Graphic Design dong …
*Berceloteh … ngobrol … Cerita-cerita sama temannya … ngoceh kesana kemari … ngomong sendiri … berdiri di depan kelas sambil ketawa-ketiwi … ini bagian Public Relation. (spesialis ketawa – ketiwi … dan ngomong kanan kiri …)

*Tarik kursi … berdiri diatas kursi … melihat keluar jendela … menerawang jauh … pura-pura berfikir … Naaaahhh ini lah calon President Direktur kita … (berpandangan visioner jauh kedepan)

*Jika mereka hanya duduk diam .. seperti tidak melakukan apa-apa … naaahhh ini bagian Personalia .. (hihihihi)(yes … Sitting Idle right ???)

*Jika mereka ternyata berdiri di depan pintu … siap siaga selalu memegang handel pintu … buka tutup pintu ….. aaaahhhh ini pasti … Bagian Securityatau Door man …)

*Ok-Ok bagaimana kalau dia … Duduk manis sendirian dipojok … membuka buku … membaca dengan tenang … tangan dilipat diatas meja … rapi … dengan harapan Ibu Guru akan memuji dia habis-habisan …. ??? … mmm maaf tipe ini biasanya tidak diterima di bagian mana pun … orangnya kurang asik soalnya … nggak fun … nggak kompak …. (hihihihihi)

*Tarik kursi ? berdiri diatas kursi ? melihat keluar jendela ? menerawang jauh ? pura-pura berfikir ? Naaaahhh ini lah calon President Direktur kita ? (berpandangan visioner jauh kedepan)
paud.co.cc

Kurikulum PAUD berdasar Multiple Intelligence

Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang mengembangkan aspek-aspek dalam Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk) dalam kurikulumnya, termasuk dalam kurikulum TK.Kurikulum Pos Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Terpadu (yang disebut MENU GENERIK) untuk anak usia 4-5 tahun yang indikatornya sudah kami pilah-pilah ke dalam 9 jenis kecerdasan

1.KECERDASAN LINGUSITIK
•Mendengarkan orang tua/teman berbicara
•Dapat menjadi pembicara dan pendengar yang baik
•Menirukan kembali 3-4 urutan kata
•Menyebutkan kata-kata dengan suku awal kata yang sama. Misal: kaki-kaki atau suku kata akhir yang sama, misal: nama-sama, dll
•Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
•Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana
•Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya
•Menunjukkan gerakan-gerakan, misalnya duduk, jongkok, berlari, makan, melompat, menangis, senang, sedih, dll
•Menyebutkan posisi/keterangan tempat. Misalnya: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di kiri, di kanan, dll.
•Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam)
•Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri
•Menceritakan isi buku walaupun tidak sama antara tulisan dan yang diungkapkan
•Menghubungkan tulisan sederhana dengan symbol yang melambangkannya
•Menyebutkan bentuk-bentuk benda yang baru dilihatnya
•Menceritakan informasi tentang sesuatu yang diperoleh dari buku
•Menceritakan kembali suatu informasi berdasarkan ingatannya
•Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalam air: apakah terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar, mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara.

2.KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS

•Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya: menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
•Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut cirri-ciri tertentu.
•Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalam air: apakah terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar, mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara.
•Membilang atau menyebut urutan bilangan minimal dari 1-10.
•Membilang dengan menunjuk benda ( mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 5).
•Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5.
•Mengenal konsep banyak-serdikit, lebih-kurang, sama-tidak sama.
•Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5 ( anak tidak disuruh menulis).
•Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
•Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segi empat, segitiga).
•Menyebutkan kembali benda-benda yang menunjukkan bentuk-bentuk geometri.
•Mengerjakan maze ( mencari jejak) yang sederhana.
•Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh (4-6 keping).
•Memasang benda sesuai dengan pasangannya.
•Membedakan konsep kasar-halus melalui panca indera.
•Memecahkan masalah sederhana.
•Menyebutkan konsep depan-belakang-tengah, atas-bawah, luar-dalam, pertana-terakhir-diantara, keluar-masuk, naik-turun, maju-mundur.
•Membedakan konsep panjang-pendek, jauh-dekat, melalui mengukur dengan satuan tak baku (lankah, jengkal, benang atau tali, dll).
•Membedakan konsep berat-ringan, gemuk-kurus melalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera.
• Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir biji-bijian, beras, dll.
•Membedakan konsep tinngi ke rendah.
•Membedakan konsep besar kecil.
•Membedakan konsep cepat-lambat.
•Membedakan waktu (pagi, siang, malam).
•Menyebutkan nama-nama hari dalam satu minggu, bulan an tahun.
•Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, merah, putih, merah,…..

3.KECERDASAN VISUAL SPASIAL

•Membuat berbagai macam coretan
•Membuat gambar dan coretan (tulisan) tentang cerita mengenai gambar yang di buatnya
•Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri
•Membaca gambar yang memiliki kata/ kalimat
•Menghubungkan tulisan sederhana dengan simbul yang melambangkannya
•Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil warna, krayon, arang dll) Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segiempat, menggabar orang dengan lengkap dan sederhana (belum proposional) stempel/mencetak dengan berbagai media (pelepah pisang, batang pepayah, karet busa,dll.)
•Mewarnai bentuk-bentuk geometri dengan ukuran besar
•Mewarnai bentuk gambar sederhana
•Mencipta 2 bentuk dari kepingan bentuk geometri
•Mencipta bentuk lidi
•Membatik dan jumputan sederhana
•Bermain warna dengan berbagai media.Misalnya: Krayon,cat air,dll
•Melukis dengan jari ( Finger Painting )

4.KECERDASAN MUSIK
•Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana
•Membuat bunyi-bunyi dengan berbagai alat
•Menciptakan alat perkusi sederhana (misalnya membuat krincingan dari tutup botol)
•Bertepuk tangan dengan 2 pola untuk membuat irama
•Menggerakakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ritmik
•Mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama music
•Menyanyikan lagu secara lengkap
•Menyanyikan beberapa lagu anak
•Mencipta mengarang syair lagu
•Bermain dengan berbagai alat musik perkusi sederhana
•Mengucapkan syair dari beberapa lagu

5.KECERDASAN KINESTETIK

•Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat
•Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran
•Meniru melipat kertas sederhana (1-6 lipatan)
•Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali sepatu
•Menggunting bebas
•Merobek bebas
•Meronce dengan manic-manik
•Berjalan ke berbagai cara, isalnya: berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papa titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan dengan jinjit (angkat tumit), berjalan mendur
•Melopat ke berbagai arah dega satu atau dua kaki
•Memanjat,bergantung, dan berayun
•Berdiri dengan tumit, berjalan di atas stu kaki dengan seimbang
•Berlari kemudian melompat dengan seimbang tanpa jatuh
•Berlari dengan berbagai variasi
•Merangkak dengan berbagai variasi
•Melakukan gerak keseimbangan pada saatduduk dan berdiri
•Memutar dan mengayunkan lengan
•Menarik dan mendorog benda
•Membungkukkan tubuh
•Membungkukan badan
•Melambungkan dan menangkap objek (bola besar,kantong biji, dll)
•Menangkap dan melempar objek (bola besar,kantong biji, dll)
•Memantulkan objek (bola besar,kantong biji, dll) diam ditempat
•Memantulkan objek (bola besar,kantong biji, dll) sambil berjalan/ bergerak
•Mencocok dengan pola bantuan guru

6.KECERDASAN INTERPERSONAL

•Bersikap ramah
•Meminta tolong dengan baik, mengucapkan salam
•Berterima kasih jika memperoleh sesuatu
•Berbahasa sopan dalam berbicara
•Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
•Mau mengalah
•Mau berbagi miliknya dengan misalnya makanan, mainan, dll
•Meminjamkan miliknya dengan senang hati
•Sabar menunggu giliran
•Dapat atau suka menolong

7.KECERDASAN INTRAPERSONAL
•Tidak mengganggu teman
•Mampu mengerjakan tugas sendiri
•Menunjukkan kebanggan terhadap hasil karjanya
•Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati
•Membersihkan diri sendiri dengan bantuan, misalnya: menggosok gigi, mandi, buang air, dll
•Membantu membersihkan lingkungannya
•Berhenti bermain pada waktunya
•Dapat dibujuk
•Tidak cengeng
•Mematuhi perintah secara sederhana
•Dapat dibujuk agar tidak cengeng lagi dan berhenti menangis pada waktunya
•Mengenal dengan baik jenis permainan yang dipilih sendiri dan menghindari benda-benda berbahaya
•Mengetahui barang-barang milik sendiri dan milik orang lain
•Mengembalikan alat permainan pada tempatnya
•Melaksanakan tata tertib yang ada di sekolah
•Mengikuti aturan permainan
•Melaksanakan tugas yang diberikan guru
•Mengenal dan menjaga barang milik sendiri
•Dapat memasang kancing atau resleting sendiri
•Memasang dan membuka tas sepatu
•Mampu makan sendiri
•Membuang sampah pada tempatnya
•Berani pergi dan pulang sendiri
•Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan. Misal: makan, mandi, menyisir rambut, mencuci, menggosok/membersihkan sepatu, dan mengikat tali sepatu
•Menyiram tanaman, member makan binatang
•Membantu membersihkan lingkungannya
•Membuang sampah pada tempatnya

8.KECERDASAN NATURAL

•Menyiram tanaman, memberi makan binatang
•Membantu membersihkan lingkungannya
•Membuang sampah pada tempatnya

9.KECERDASAN SPIRITUAL
•Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
•Menyanyikan lagu-lagu keagamaan
•Menirukan gerakan ibadah secara sederhana
•Menyebutkan waktu beribadah
•Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan. Misal: manusia, bumi, langit, tanaman, hewan
paud.co.cc