er Menjumpai Kebencian Anak Pada Guru | Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Menjumpai Kebencian Anak Pada Guru

Jangan sampai anak-anak benci kepada gurunya. Kalau sampai timbul rasa benci kepada gurunya, sudah pasti dampaknya akan sangat banyak. Misalnya anak akan malas belajar, malas pergi sekolah, malas ketemu gurunya, malas mengikuti pelajarannya, malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Yang pada akhirnya anak menjadi tidak berprestasi, tinggal kelas atau malah turun grade/turun kelas. Sekarang di Indonesia ada peraturan ini atau tidak, apabila seorang murid dalam keadaan tertentu maka harus turun kelas?Nah berikut ini ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan untuk mendeteksi atau mengatasi ketidaksukaan anak pada guru tertentu, seperti tips berikut ini:

* Biasakan untuk berdiskusi dengan anak sejak dini. Dengan begitu kita bisa mendeteksi gejalanya. Selain menjadikan anak dekat dengan orang tua, juga membiasakan anak untuk bersikap terbuka pada orang tuanya.

* Usahakan untuk kreatif berbicara mengenai pengalaman anak pada hari itu. Saat berkumpul dengan anak-anak, tanyakan bagaimana pengalamannya hari itu, apa saja yang diberikan oleh guru dan sebagainya.

* Dengarkan dengan seksama, usahakan tidak memotong pembicaraannya. Sebab, saat orang tua fokus mendengarkan, anak akan merasa dihargai dan akhirnya akan merasa nyaman untuk selalu berbagi pengalaman.

* Bila ada keluhan anak tentang guru tertentu, sebaiknya tidak menyalahkannya. Coba gali lebih dalam apa permasalahannya dan berikan penyelesaian.

* Selesaikan masalah sesegera mungkin. Hindari sampai berlarut-larut karena bisa berakibat merosotnya prestasi belajar anak. Apabila diperlukan, ceritakan masalah ini kepada guru yang bersangkutan, ke depannya mungkin ada perubahan cara mengajarnya.

Eh, seorang guru akan marah tidak ya seandainya ada kritikan dari orang tua murid? Perlu cara penyampaian yang bijaksana ya. Semoga, langkah kedepan akan lebih baik, bermanfaat juga buat semua murid, bukan hanya murid yang bermasalah saja. Karena kemungkinan ada anak/murid yang merasakan hal yang sama, tetapi tidak berterus terang kepada orang tuanya. Dan orang tuanya mengira bahwa semua baik-baik saja.



0 komentar:

Posting Komentar