Penggiat komunitas dongeng Dakocan,
Ivan Sumantri Bonang, mengatakan, orangtua dapat menyediakan waktu minimal 20
menit yang berkualitas untuk berkomunikasi
dengan anak. Penyediaan waktu berkualitas merupakan syarat dasar
orangtua untuk menerjemahkan prinsip pendidikan anak usia dini di dalam keluarganya.
“Dalam konteks pendidikan di dalam keluarga, orangtua harus
memiliki keterampilan untuk dapat menerjemahkan prinsip pendidikan anak,
terutama usia dini,” kata Ivan di Bandar Lampung, Selasa (24/5/2011).
“Namun, karena keterbatasan waktu,
orangtua harus menyediakan waktu minimal 20 menit yang dapat memukau anak-anaknya
agar prinsip-prinsip pengasuhan
dapat dilaksanakan,” lanjutnya.
Ivan menjelaskan, waktu berkualitas
bersama antara orangtua dan anak-anak tidak hanya ditentukan oleh banyak atau
sedikitnya waktu pengasuhan oleh orangtua untuk anak-anaknya. Waktu berkualitas sangat ditentukan
oleh tingginya intensitas komunikasi antara orangtua dan anak.
“Semakin banyak waktu yang
berkualitas, kedekatan emosi
antara orangtua dan anak akan terjaga. Kedekatan tersebut akan memudahkan
orangtua mentransfer nilai-nilai kepada anak-anaknya dan ini memberi peluang
besar untuk membentuk karakter yang baik dan mengasah banyak jenis kecerdasan,” katanya.
Pada saat ini, lanjut Ivan, tidak
menutup kemungkinan bahwa pengasuhan seorang anak tidak sepenuhnya dilakukan
kedua orangtuanya dengan berbagai alasan, seperti terhalang pekerjaan untuk
menafkahi keluarga. Akibatnya, pengasuhan terhadap seorang anak harus
diserahkan kepada orang dewasa selain kedua orangtuanya, misalnya nenek, kakak,
atau pengasuh.
“Namun, hambatan di atas bukanlah
merupakan alasan bagi orangtua untuk tidak melakukan pengasuhan berkualitas
bagi anak-anaknya. Dalam rentang waktu yang hanya tersisa sedikit, orangtua
harus tetap mengkreasi waktu yang berkualitas bagi anaknya,” sarannya.
Tumbuh
kembang anak
Sementara itu, bagi para orangtua
yang mempunyai kesempatan melakukan pengasuhan secara langsung terhadap
anak-anaknya, belum tentu dikatakan otomatis telah melakukan pengasuhan yang
berkualitas. Hal itu bisa terjadi karena ketidakmampuan orangtua berkomunikasi
atau kurangnya pemahaman orangtua terhadap kebutuhan anak sesuai dengan usia
tumbuh kembangnya. Di sisi lain, kebutuhan anak atas perhatian dan pengasuhan
intensif dari orangtuanya tidak dapat ditunda.
“Karena lingkungan awal seorang anak
terutama terbatas pada rumah, yang berarti sangat tergantung pada orang dewasa
di dekatnya, yakni orangtuanya, maka hubungan antara anak dan orangtua
mempunyai peran penting dalam menentukan pola perkembangan psikis, sosial, dan
emosionalnya di masa depan,” kata Ivan.
Ivan menambahkan, banyak metode yang
bisa digunakan untuk mengkreasi waktu pertemuan dalam pengasuhan berkualitas
antara orangtua dan anak. Metode yang dapat digunakan adalah permainan
sederhana, bercerita, pujian, penghargaan, hafalan nilai-nilai, permainan sebab-akibat,
permainan kata-kata yang memerlukan pikiran lebih panjang, dan dialog atau
diskusi, serta dapat diterapkan kepada anak-anak dengan melihat jenjang usia
perkembangan.
“Namun, untuk anak usia dini, dari
semua metode di atas, metode bercerita atau mendongeng merupakan metode paling
tepat. Karena bayi atau anak-anak belum memiliki referensi tentang banyak hal
dan belum bisa berfantasi karena keterbatasan kognitif dan bahasa mereka,”
katanya.
Untuk itu, lanjutnya, orangtua harus
memberikan rangsangan untuk meningkatkan kemampuan anak tersebut. Orangtua
perlu menggambarkan secara rinci tentang segala sesuatu yang diceritakannya.
Sumber :http://edukasi.kompas.com/read/2011/05/24/10472747
0 komentar:
Posting Komentar