Membangun Kepribadian Islam seorang Anak
1.Pembinaan Aqidah
Cara-cara pembinaan aqidah dapat dilakukan dengan :
•Men-Talqinkan kalimat Tauhid kepada anak.
•Cinta kepada Allah, merasa diawasi Allah, meminta pertolongan Allah, serta beriman kepada Qodha dan Qodar.
•Mencintai Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
•Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak.
•Mendidik keteguhan Aqidah dan siap berkorban untuk mempertahankannya.
2.Pembinaan Ibadah
“ Perintahkanlah keluargamu agar mendirikan shalat dan bersabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, namun justru Kamilah yang memberi rizki kepadamu, dan kesudahan (yang baik) itu adalah orang-orang yang bertakwa “ (Thaahaa : 132).
Pembinaan ibadah merupakan penyempurnaan dari pembinaan aqidah, sebab aqidah memberikan kekuatan bagi aqidah dengan ruhnya. Ia juga merupakan cerminan dari dari aqidah. Masa kanak-kanak bukan merupakan suatu pembebanan atau pemebrian kewajiban, akan tetapi merupakan masa persiapan, latihan dan pembiasaan untuk menyambut masa pembebanan kewajiban (taklif) ketika ia baligh nantinya. Dengan demikan pelaksanaan kewajiban nantinya akan terasa mudah dan ringan.
Rasulullah saw. Memberikan kabar gembira yang besar kepada anak-anak yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah swt. Imam Thabrani meriwayatkan dari Umamah ra. Bahwa ia berkata, Rasulullah saw, bersabda :
“ Tidaklah seoarang anak tumbuh dalam ibadah sampai ajal menjemputnya, melainkan Allah akan memberikan pahala kepadanya setara dengan sembilan puluh sembilan pahala shiddiq (orang benar/jujur).”
Bimbingan Nabi Muhamad saw, dalam pembinaan ibadah anak memfokuskan pada lima pilar yaitu :
1)Shalat
-Periode memerintahkan shalat
Kedua orang tua bisa mulai mebimbing anaknya untuk melakukan shalat dengan cara-cara mengajaknya untuk melakukan shalat disampingnya. Hal ini dimulai ketika sang anak sudah mulai bisa membedakan tangan kanan dan tangan kiri, ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Abdullah Bin Habib bahwa Rasulullah bersabda :
“ Jika seorang anak sudah mengenal dan mampu membedakan tangn kanan dan kirinya maka perintahkan ia untuk melakukan shalat “
Abu Dawud meriwayatkan dari Muadz Bin Abdullah Bin Habib Al Juhani, bahwa ia meriwayatkan dari Nabi Muhamammad saw. Pernah ia ditanya kapan anak itu mulai diajak melakukan shalat, maka Beliaupun bersabda, “ Jika ia telah mengenal tangan kanan dan kirinya, maka perintahkan untuk menunaikan shalat . “
-Periode pengajaran shalat kepada anak
-Periode memerintahkan shalat dan memukul jika enggan
-Mendidik anak agar menghadiri shalat jamaah
-Memberikan contoh anak dalam hal Qiyanul Lail (shalat malam)
-Membiasakan anak untuk melaksanakan shalat istikharoh
-Menyertakan anak dalam shalat ID (Idul Fitri dan Idul Adha)
2)Anak dan Masjid
3)Puasa
4)Haji
5)Zakat
3.Pembinaan Kemasyarakatan
4.Pendidikan Akhlak
5.Membentuk Jiwa Anak
6.Pembentukkan Fisik Anak
7.Pembentukkan Intelektualitas Anak
8.Pembengunan Kesehatan
9.Meluruskan Dorongan Seksual Anak
0 komentar:
Posting Komentar