Mengatasi Anak yang Bertengkar
Perkembangan Usia
Faktor usia juga turut mempengaruhi pertengkaran anak, semakin bertambah usia maka perkembangan moral anak juga semakin meningkat dibandingkan dengan usia remaja dan kanak kanak.
Seperti misalnya usia saudara kandung yang terpaut antara 17, 14 dan 8 tahun memiliki sikap dan karakteristik yang berbeda, tentu saudara yang berumur 17 tahun lebih bisa mengerti dibandingkan dengan saudara yang masih berumur 4 tahun.
Membandingkan Anak
Membanding bandingkan anak juga dapat menjadi pemicu anak bersifat cemburu terhadap saudaranya yang lain. Ia akan lebih melihat kelebihan yang dimiliki saudaranya dari pada dirinya sendiri. Kecemburuan merupakan faktor yang biasanya menjadi pemicu pertengkaran anak.
Ketika bertengkar pun sebaiknya orangtua tidak melihat siapa yang melakukan terlebih dahulu karena hal ini dapat membuat anak seperti halnya seorang penjahat dan korban. Terutama jika hal ini berlangsung lama dapat menimbulkan kebencian pada saudara kandungnya karena ia sering dipersalahkan. Perlakukan mereka pada posisi yang sama.
Bersikap Tenang
Ketika bertengkar janganlah orangtua membentak dan mengeluarkan emosi pada mereka, bersikaplah sabar dan tenanglah ketika menghadapi pertengkaran diantara mereka. Karena emosi hanya akan menambah suasana hati anak menjadi lebih buruk.
Meminimalisir Penyebab Pertengkaran
Anak bertengkar tentu memiliki sebab, bisa karena merebutkan mainan, baju, boneka, tempat duduk dll. Coba untuk mencegah dan meminimalisrnya, misalnya dengan menyediakan mainan atau boneka yang sama dan warna yang sama juga.
Saling Berdamai
Jika anda menginginkan anak lebih akur maka coba ajarkan pada mereka bagaimana hidup berdamai dengan saling bersalaman dan meminta maaf ketika bertengkar.
Berilah Dorongan Positif
Jika anak kembali akur dan ketika bermain tidak lagi bertengkar, berilah pujian pada mereka. Dan katakan bahwa anda menyayangi dan menyukai kebersamaan mereka dengan tidak bertengkar lagi.
Nilai Budaya Keluarga
Perkembangan moral, nilai dan budaya dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi bagaimana setiap anggota keluarga saling menghormati dalam menjalin hubungan. Mulailah dari orangtua untuk saling menghormati dan menyayangi terhadap anggota keluarga yang lain. Sehingga anak bisa belajar dari apa yang orangtua ajarkan pada mereka. sebuah nasehat saja tidak cukup jika orangtua ternyata tidak sama antara perbuatan dan perkataan mereka, mulailah menanamkan dan membangun nilai dan budaya (kebiasaan) saling menghormati dan menyayangi diantara anggota keluarga.
Bagaimanapun juga, persaingan antar saudara kandung dalam keluarga tidak dapat dihindari. Dan tentu saja dalam praktiknya tidak bisa semudah itu, dibutuhkan beberapa penyesuaian agar keduanya bisa berdamai dan menghindari konflik antar saudara kandung. Karena semakin keras orangtua, maka anak akan semakin sulit untuk menuruti kata-kata orangtuanya.
Namun, naluri keibuan, kasih sayang dan kepekaan anda sebagai orang tua akan sangat membantu meminimalkan perasaan cemburu dan permusuhan diantara mereka, sehingga akan timbul perasaan empati, kesediaan sikap untuk berbagi dengan saudaranya yang lain dan kesediaan untuk bersikap damai.
0 komentar:
Posting Komentar