er Ingatan Anak (2-5 th) | Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Ingatan Anak (2-5 th)

Umur 2-5 tahun
Pada umur ini bukan hanya kemampuan bicara yang mendukung ingatan bagus, tetapi juga kemampuan untuk menceritakan suatu cerita. Cerita menciptakan suatu konteks yang membuat sesuatu mudah diingat. Anak prasekolah mulai mengingat kejadian spesifik dari masa lalu mereka, - seperti ”Aku ingat hari di mana aku memakai baju renang merah untuk ke pantai dan bertemu sepupuku di sana”, dibanding dengan ”Aku ingat pantai” – ketika mereka dapat membangun suatu narasi atas apa yang terjadi. Proses pembangunan ingatan autobiografikal dimulai di sini.
Pada usia pra sekolah, anak mulai mengingat konsep abstrak, seperti warna, bagaimana menghitung sampai 10 dan ABC dst. Mereka menyimpan informasi dalam memori jangka pendek, dan kemudian berusaha mengingatnya ketika dibutuhkan. Pada suatu ketika, proses pemunculan kembali informasi tsb menjadi cepat dan usahanya menghilang. Mereka tidak lagi mengingat nama warna, namun secara otomatis mengetahuinya. Ingatan abstrak tersebut berubah menjadi pengetahuan ketika sering dimunculkan/diingat kembali. Startegi yang digunakan untuk mengingat terbentuk secara otomatis. Dalam kasus ini, latihan bisa menjadikannya sempurna.
Anak usia pra sekolah akan secara alami mengingat hal yang menarik baginya dan yang dilarang. Ketika anak usia pra sekolah meminta dibacakan buku berulang kali, mereka menggunakan strategi perulangan sehingga mereka dapat mempelajarinya dengan hati. Dan jika sebuah buku mudah diingat – dengan sajak, irama, gambar bagus, dan karakter hebat – anak akan dapat menceritakan seluruhnya, kata demi kata.

Penggerak Ingatan (memory booster)
Perulangan meskipun bisa menyimpan informasi namun tidak mengembangkan kapasitas memori. Para peneliti menemukan bahwa membantu anak mempelajari bagaimana menceritakan suatu cerita akan meningkatkan perkembangan memori. Anak akan mendpatakan prinsip umum mengenai apa yang dapat dia ingat mengenai masa lalu, dan bagaimana mengingatnya.
Untuk membantu anak bercerita: dorong anak untuk menguraikan dengan terperinci pengalamannya. Tidak harus peristiwa besar seperti wisata ke Dufan, tetapi kejadian sehari-hari.
Tanyakan pada anak pertanyaan spesifik, seperti, ”Apa kamu makan Oreo lagi hari ini?”. Teruskan cerita, dan fokus pada kesenangan anak, bukan apa yang menarik bagi Anda. Mungkin Anda bisa bertanya, ”Apa kamu membuka Oreo dan menjilat krim-nya? Apa teman kamu juga melakukan hal yang sama? Menyenangkan, bukan?”

Tips

•Rekonstruksi kejadian di masa lalu. Jika anak berumur 4 tahun kehilangan mainan favoritnya sebelum makan siang, bantulah dia untuk mengulang cerita ketika dia mulai bermain dengan mainannya dan apa saja yang mereka kerjakan bersama.
•Buatlah melodi dan irama. Ajarkan anak anda mengeja nama dan nomor dengan musik atau lagu.
•Gunakanlah dan anak tidak akan lupa. Integrasikan konsep yang Anda ingin anak Anda ingat ke dalam kegiatan rutin harian. Bantu anak mengingat huruf alfabet dengan mengasosiasikannya dengan rambu-rambu di jalan atau kotak serealnya. Ajarkan anak menggunakan telepon untuk menelpon rumah. Ingatkan anak untuk melihat kanan kiri apabila akan menyeberang jalan.

0 komentar:

Posting Komentar