er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Metode Pengajaran Anak TK

dalam pengajaran di Taman Kanak-kanak (TK), seorang guru TK perlu memperhatikan tujuan program belajar dan ruang lingkup kegiatan belajar anak TK. Guru harus paham betul karakteristik anak TK, sehingga bisa mencari solusi ketika harus meneliti di kelasnya sendiri dalam rangka menemukan potensi unik anak didiknya.
Tujuan program kegiatan belajar TK adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan, dan daya cipta anak didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program kegiatan belajar TK meliputi pembentukan perilaku melalui pembiasaan dalam pengembangan moral pancasila, agama, disiplin, perasaan/emosi, dan kemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputi pengembangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan, dan jasmani. Untuk mencapai tujuan itu, perlu digunakan metode pengajaran yang sesuai bagi pendidikan anak TK.

Ada hal penting yang harus dikuasai oleh guru TK agar dapat memahami kemampuan unik anak didiknya. Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh anak yang mengalami perkembangan seusia TK adalah sebagai berikut:
1.Berkembang menjadi pribadi yang mandiri
2.Belajar memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang
3.Belajar bergaul dengan anak lain
4.Mengembangkan pengendalian diri
5.Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat
6.Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing
7.Belajar menguasai keterampilan motorik halus dan kasar
8.Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikannya
9.Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami orang/anak lainnya
10.Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan

Kesepuluh kemampuan dasar itulah yang harus sudah ditanamkan pada anak usia TK. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai metode pengajaran atau pembelajaran agar apa yang direncanakan guru dapat membantu anak menguasai dasar kemampuan di atas. Metode atau cara yang digunakan dalam pembelajaran itu antara lain menggunakan:
1.Metode bermain anak TK
2.Metode karyawisata anak TK
3.Metode bercakap-cakap anak TK
4.Metode demonstrasi bagi anak TK
5.Metode Proyek bagi anak TK
6.Metode bercerita bagi anak TK
7.Metode pemberian tugas bagi anak TK

Ketujuh metode itu biasa digunakan dalam metode pengajaran di taman kanak-kanak. Bila ingin mendalami lebih tentang metode pembelajaran di taman kanak-kanak, baca bukunya yaitu buku metode pengajaran di taman kanak-kanak karangan Dra. Moeslichatoen R, M.Pd (2004) dengan penerbit Rineka Cipta . Sangat menarik dan membuat kita menjadi lebih tahu bahwa tidak mudah menjadi guru. Apalagi guru TK yang harus sabar dan menyayangi anak-anak. Selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya, yaitu salam, senyum, sapa, syukur, dan sabar.

Kemajuan Besar Perkembangan Anak

Anak-anak usia balita (bawah lima tahun) biasanya selalu mengejutkan para orang tua dengan perkembangan alamiah mereka yang menakjubkan, yang bisa berlangsung dalam waktu singkat dan tak terduga. Perbedaan usia yang hanya satu atau dua bulan saja bisa memberikan perbedaan kemampuan yang cukup besar.

Dalam sebulan saja, anak yang semula cengeng bisa berubah menjadi mandiri. Dari yang masih cedal bisa berubah menjadi fasih bicara. Dari yang pemalu bisa berubah menjadi pemberani. Itu sebabnya, kemampuan anak-anak usia ini belum bisa disamakan kemampuan siswa TK A. karena nyatanya usia mereka berbeda setidaknya dengan rentang waktu satu tahun, atau sama dengan dua belas bulan. Sebuah perbedaan yang amat besar dilihat dari proses perkembangan seorang anak usia balita.

Pra TK dan TK, Serupa tapi Tak Sama

Fina , letakan mainanmu sayang. Tangan dilipat di atas meja. Ayo kakinya rapat, kepala tundukan, kita mau berdoa,” seoarang guru kelompok bermain(playgroup) mengingatkan salah seorang murid yang masih sibuk dengan kartu-kartu mainan di tangannya. Sementara sebagian besar anak sudah duduk rapi di bangku masing-masing. Mainannya diletakan dulu, nanti Allah marah. Lho!” suara bu guru agak meninggi. Tetapi yang diperingatkan hanya menoleh sebentar kepada bu guru untuk kemudian asik kembali dengan mainan barunya. Bu guru pun mendekati Fina dan berkata, “sudah sekolah, tidak boleh main terus, sekarang kita mau belajar, mainannya di bawa bu guru ya,” si kecil Fina merengut ketika ibu guru memaksa mengambil kartu-kartunya. Sebagai tanda protes, ia pun menendang-nendangkan kakinya kepada teman sebelah. Melihat itu bu guru menimpali, “kita tidak bisa mulai belajar kalau kaki Fina belum rapat dan rapi di bawah meja. Tangannya diatas meja, sayang,” kata Bu Guru lagi.

Akhirnya, terlewat hampir lima belas menit hanya untuk menunggu Fina agar bisa duduk rapi untuk mengucap doa. Peristiwa seperti ini, banyak terjadi di berbagai kelas play group yang kini hampir sama banyaknya dengan taman kanak-kanak di mana-mana. Meningkatnya minat masyarakat untuk memasukan putra-putrinya kesekolah sedini mungkin, ditanggapi dengan antusias para pengelola pendidikan untuk membuka kelas-kelas bermain ini, namun sayangnya kurang diimbangi dengan pengetahuan yang benar tentang dunia pendidikan pra TK tersebut.

Akibatnya, banyak guru play group yang menyamaratakan jenjang ini dengan jenjang TK A, dengan hanya mengurangi sedikit beban kurikulumnya. Guru meminta anak untuk bisa duduk rapi seharian di dalam kelas, diberi pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan, yang belum seharusnya diterima oleh anak-anak usia pra-TK bahkan usia TK sekalipun yang dunia utamanya bermain.

Model Pembelajaran Pra TK (3 th-an)

* 50-75 % waktu belajarnya diserasikan dengan kegiatan dan permainan motorik
* Ruang gerak luas, cukup untuk berlarian dan berlompatan
* Jarak pandang dekat, hanya 2-3 meter
* Obyek pandang harus berukuran besar dan mencolok
* Berkomunikasi dengan menatap langsung mata anak
* Dengarkan dan tanggapi celotehan anak
* Pembelajaran sedetik yang di ulang-ulang sudah cukup
* Jangan bertanya untuk mengetes kemampuan anak

Tips memunculkan Rasa Kasih Sayang kepada Anak

1.Jadikan anak-anak teman bagi guru-guru sehingga suasana sekolah tercipta hubungan yang sama-sama saling berbagi dan penuh kasih sayang.
2.Jadilah pendengar yang baik saat anak-anak berbicara dan pikiran benar-benar terpusat kepada anak yang sedang berbicara pada gurunya.
3.Kedepankan kata-kata positif dan memperbanyaknya di setiap hari sampai hal terkecil pun sehingga lebih banyak terekam ke telinga anak-anak.
4.Menyapa dan berjabat tangan yang hangat, bahkan sampai memeluknya.
5.Memberikan pertolongan lebih cepat khususnya saat mereka sakit sehingga mereka lebih percaya kepada kita.

Tips Agar Anak Lebih Mandiri

1. Usahakan anak untuk mengambil dan makan sendiri
2. Biarkan anak memakai sepatu tanpa dibantu
3. Ketika terjatuh dan menagis jangan langsung digendong
4. Jika bertengkar, pertemukan kedua anak, lalu dengarkan mereka bercerita sesuai versi masing-masing
5. Minta anak untuk membereskan kembali mainan atau perlengkapan yang telah dipakai
6. jika ada kegiatan yang melibatkan anak secara langsung, seperti menggunting, mengelem, mengecat, dan sebagainya, biarkan anak mencoba sendiri.