er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Rapat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PGTK Darunnajah


Rapat Praktik Pengalaman Lapangan merupakan agenda tahunan yang diadakan lembaga PGTK Darunnajah. Untuk mempersiapkan proses pelaksanaan PPL disekolah-sekolah TK tempat Praktik mahasiswa mengajar selama satu bulan. Rapat ini diadakan menjelang pelaksanaan PPL. Atau setiap akhir semester satu.Rapat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PGTK Darunnajah dilaksanakan pada hari Senin, 31 Januari 2011. pukul 13.30-15.00 WIB. bertempat di Kampus PGTK Darunnajah. rapat ini dihadiri oleh Pengelola PGTK, Dosen Pembimbing, Kepala Sekolah TK dan Guru Pamong TK. Yang jumlah pesertanya ada 15 orang. Yang berasal dari 3 TK yaitu TK Islam Darunnajah Ulujami, RA Al-Muttaqin Petukangan dan RA Amali Ciledug.

Rapat PPL ini dibuka oleh Ketua Program PGTK Bapak H. Abdul Haris, S.Mn. dilanjutkan dengan sambutan dari pengelola PGTK Ibu Hj. Zainuyah, S.Pd.I. dan acara inti yaitu membahas tentang Prosedur pelaksanaan dan penilaian PPL. (terdiri dari teknik Micro teaching, teknik penilaian, kriteria penilaian) Yang disampaikan oleh Ibu Siti Nurhidayah, S.Pd.I. rapat PPL ini bertujuan untuk memberikan pengarahan dan pedoman pelaksanaan PPL serta menyamakan persepsi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan PPL ini. Sehingga proses dan hasil PPL Mahasiswa berjalan dengan baik serta menghasilkan lulusan praktikkan mengajar yang professional dan berkualitas.

Ujian Akhir Semester I (UAS) PGTK Darunnajah


materi kuliah yaitu : Landasan Pendidikan TK, Program Pendidikan Pra sekolah, Metodologi pengembangan kognitif, Retorika Dakwah, Metodologi pengembangangan agama dan budi pekerti, Seni tari dan drama, Bimbingan Al-Qur’an, Psikologi perkembangan anak, Metodologi pengembangan jasmani dan ketrampilan, Metodologi pengembangan kognitif, Perencanaan, Pengelolaan dan Evaluasi Pengajaran dan seni rupa.
Ujian akhir semester ini dilaksanakan melalui ujian tertulis dan ujian praktik. ujian tertulis dilaksanakan dalam 10 materi kuliah. Dan 1 materi kuliah diujikan dengan ujian praktik yaitu materi kuliah Seni tari dan Drama. Pada ujian seni tari dan Drama ini mahasiswa menampilkan kreasi tari dan drama melalui kelompok-kelompok yang telah dibentuk oleh dosen tari. Ujian seni tari dan drama dilaksanakan di dalam kelas. Yang dibuat panggung kecil untuk penampilan mahasiswa. Seluruh mahasiswa berperan serta dalam mendekorasi panggung. Mereka berkreasi dengan kreatif sehingga hasil pengaturan panggung terlihat rapi dan menarik. Tujuan adanya praktik menari dan drama perkelompok ini adalah untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa dalam bidang seni serta melatih kepercayaan diri, keberanian mahasiswa dalam mengelola suatu pentas seni di Taman Kanak-kanak (TK).

Alhamdulillahirabbil’alamin pelaksanaan Ujian Akhir Semester I berjalan dengan lancar. Seluruh mahasiswa mengikuti ujian dengan baik dan tertib. Diharapkan dengan ujian ini mahasiswa dapat menguasai, memahami serta dapat mengaplikasikan seluruh materi kuliah dengan baik. Amin.

Metode Bermain Anak TK

1. Pengertian Bermain bagi Anak TK
Motivasi Intrinsik tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak.
Pengaruh positif tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan.
Bukan dilakukan sambil lalu, tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu.
Cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya.
Kelenturan, bermain itu perilaku yang lentur

2. Fungsi bermain bagi anak TK.
Menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa.
Untuk melakukan berbagai peran yang ada di dalam kehidupan nyata.
Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup yang nyata.
Untuk menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul-mukul kaleng.
Untuk melepaskan dorongan yang tidak dapat diterima.
Untuk kilas balik pesan-pesan yang biasa dilakukan.
Mencerminkan pertumbuhan.
Untuk mengembangkan sosial anak.

Beberapa fungsi bermain :
- Mempertahankan keseimbangan
Kegiatan bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga. Setelah melakukan kegiatan bermain, anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan.
- Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari
Fungsi bermain sebagai sarana untuk menghayati kehidupan sehari-hari ini berguna untuk menumbuhkan kebiasaan pada anak.
- Mengantisipasi peran yang akan dijalani di masa yang akan datang.
Meskipun anak berpura-pura memerankan seorang ibu/ayah, perawat atau sopir truk, namun sebenarnya kegiatan tersebut merupakan untuk mempersiapkan anak melaksanakan peran tersebut kelak.
- Menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari.
Anak TK merupakan pribadi yang sedang tumbuh. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan geraknya.
- Menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari.
Anak TK merupakan pribadi yang sedang tumbuh. Dengan demikian anak selalu berusaha menggunakan kekuatan tubuhnya karena hal ini sejalan dengan pertumbuhan geraknya.
- Menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah.
Masalah yang dihadapi anak sehari-hari dapat bersifat masalah emosional sosial maupun intelektual.
- Meningkatkan keterampilan berhubungan dengan anak lain.
Melalui kegiatan bermain anak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bergaulnya seperti bagaimana menghindari pertentangan dengan teman.

3. Beberapa penggolongan kegiatan bermain anak TK.
a. Penggolongan kegiatan bermain sesuai dengan dimensi perkembangan
sosial anak. Gorden & Browne 1985, mengadakan penggolongan kegiatan bermain sesuai dengan dimensi perkembangan sosial anak dala bentuk :
1. Bermain secara soliter
2. Bermain secara paralel
3. Bermain asosiatif.
4. Bermain secara kooperatif.
b. Kegiatan bermain berdasarkan pada kegemaran anak yaitu bermain bebas dan spontan :
1. Bermain bebas dan spontan.
2. Bermain pura-pura.
Bermain pura-pura dapat dibedakan dalam bentuk:
- Minat pada personifikasi.
- Bermain pura-pura dengan menggunakan peralatan.
- Bermain pura-pura dalam satuan tertentu.
3. Bermain dengan cara membangun atau menyusun.
4. Bertanding atau berolahraga.

Pengertian Metode di Taman Kanak-Kanak

Pada umumnya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai guru harus mempersiapkan program terlebih dahulu. Sebagaimana terdapat dalam Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Bahwa tujuan Program Kegiatan Belajar anak TK adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta.

Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal yang harus dijalani anak TK :
Berkembang menjadi pribadi yang mandiri
Belajar memberi berbagi dan memperoleh kasih sayang.
Belajar bergaul dengan anak lain.
Mengembangkan pengendalian diri.
Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat.
Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing.
Belajar menguasai keterampilan motorik halus dan kasar.
Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan.
Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami anak/orang lain.
Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan.
Guru mengembangkan kreativitas anak. Dan metode yang dipilh adalah metode yang dapat menggerakkan anak untuk meningkatkan motivasi rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi.
Guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan menggunakan metode yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara, mendengar, membaca dan menulis.
Guru mengembangkan emosi anak dengan menggunakan metode-metode yang menggerakkan anak untuk mengekspresikan perasaan yang menyenangkan.
Guru mengembangkan kemampuan motorik anak dapat dipergunakan metode yang menjamin anak tidak mengalami cidera. Untuk mengembangkan nilai dan sikap anak dapat dipergunakan metode yang memungkinkan terbentuknya kebiasaan yang didasari oleh nilai-nilai agama dan moral Pancasila.
- Pada anak usia TK tidak dapat disuruh duduk diam selama jam kegiatan.
- Anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal lingkungan alam sekitar dan sosial yang lebih baik.
- Rasa ingin tahu anak TK tidak terbatas pada hal-hal tersebut di atas, melainkan juga untuk menemukan jawaban sendiri.
- Untuk memperoleh informasi dan pengalaman, anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk menjelajahi dan meneliti lingkungannya.
- Anak TK cenderung mengekspresikan diri bila harus menanggapi sesuatu.
- Anak TK cenderung tidak dapat membedakan antara kejadian nyata dengan kejadian khayal.

Beberapa metode pengajaran di TK
Bermain
Karya wisata
Bercakap-cakap
Bercerita
Demonstrasi
Proyek
Pemberian tugas

Objek Pandang Besar

Sebuah apel yang digambar ibu guru di papan tulis dengan ukuran diameter 7 cm tak akan menjadi sesuatu yang menarik bagi anak 3 tahun yang harus melihatnya dari kursinya yang berjarak 4 meter dari papan tulis. Lain halnya jika ibu guru membawakan selembar kertas folio dengan gambar apel merah segar berdiameter 10 cm dan ditunjukkkan kepada anak-anak dalam jarak 2 mater, apalagi jika si apel memiliki mata dam mulut yang sedang tertawa, anak akan berebut melihatnya.

Jarak Pandang Dekat

Tidak seperti anak TK yang telah mampu melihat dalam rentang jarak lebih dari 3 meter, maka anak-anak mungil tiga tahun-an ini baru memiliki kemampuan pandang dalam jarak yang relatif dekat, tak lebih dari 2 hingga 3 meter.

Mengingat minimnya kemampuan ini, maka posisi hadap guru dan dan siswa harus diatur telalu jauh, daan tidask menyebar. Posisi berhadapan dengan siswa duduk setengah lingkaran di atas karpet adalah posisi yang sangat efektif untuk kegiatan yang banyak membutuhkan komunikasi verbal.

Untuk kegiatan yang memerlukan ruang gerak agak luas untuk mengerjakan sesuatu atau memerlukan meja, barulah anak-anak bisa dikelompokkan satu meja untuk empat hingga lima anak. Posisi duduk kursi yang menyebar akan menyulitkan anak untuk berkonsentrasi ke satu arah, sehingga guru harus aktif berkeliling agar semua siswa dapat melihatnya. Hal ini menyebabkan posisi ini tak efektif untuk komunikasi verbal.