er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

PAUD atau Play Group

PAUD = Pendidikan Anak Usia Din = untuk anak usia 0 – 8 tahun
Play Group = Kelompok Bermain = biasanya untuk usia 2 – 4 tahun

jadi, PG/KB adalah bagian dari PAUD, yang terdiri dari Babies, Toddler, dan preschooler

Mana yang lebih efektif dan efisien?jika sekolah tersebut membedakan PAUD dan TK, bukannya KB dan TK, jelas sekali bahwa sekolah tidak punya landasan konsep/teori/perundang-undangan yang benar, sehingga, bisa dikatakan bahwa sekolah berlangsung tanpa landasar yang benar.

jika anak dimasukkan ke sekolah, yang mengerti konsep PAUD-pun tidak, bisa dipastikan bahwa pembelajaran yang berlangsung tidak akan tepat, bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi dari tingkat perkembangan maupun kebutuhan anak

jika pembelajaran berlangsung tidak tepat, justru di usia 8 – 12 tahun (satu tahap setelah tahap usia anak-anak dini) si anak akan mengalami kebosanan yang akut, biasanya ditunjukkan dengan penurunan prestasi belajar, keengganan mengerjakan tugas rumah, keengganan untuk belajar, pemberontakan kecil2an, dlsb

Mana yang paling efektif dan efisien?

anak sebenarnya tidak perlu dikirim ke TK, KB, PG, maupun lembaga PAUD yang lainnya karena pendidikan yang terbaik datangnya dari ortu dan lingkungan sosial di sekitar rumah, jika dan hanya jika :
1.ortu bisa konsisten
2.ortu memahami perkembangan anak
3.ortu memiliki wawasan pengetahuan yang luas
4.ortu memiliki pengetahuan mengenai proses pembelajaran
paud.co.cc

Pedoman Pengembangan Silabus di Taman Kanak-Kanak

Standar Kompetensi o SK merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak didik dalam suatu bidang pengembangan. Standar kompetensi yang dihasilkan oleh pendidikan TK adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah dirumuskan. o Aspek-aspek perkembangan yang diharapkan dicapai meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosi, kemandirian, bahasa, kognitif, fisik, dan seni• Kompetensi Dasar o KD merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, dan dilakukan anak didik. • Hasil Belajar o HB merupakan pernyataan kemampuan anak didik yang diharapkan dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud. • Indikator o Indikator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. • Silabus o Silabus merupakan seperangkat rencana dan dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar. Silabus berisi jawaban dari pertanyaan berikut : Kompetensi apa yang akan dikembangkan pada anak didik? Bagaimana cara mengembangkan kompetensi tersebut pada diri anak didik? Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut telah dikuasai anak didik? o Di Taman Kanak-kanak, silabus pembelajaran dituangkan dalam bentuk perencaan semester, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Perencanaan Semester •

Perencanaan Semester merupakan program pembelajaran yang berupa jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2 • Langkah-langkah pengembangan program semester adalah sebagai berikut o Mempelajari dokumen kurikulum, yakni kerangka dasar dan standar kompetensi o Menentukan tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester o Membuat ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, yaitu memasukkan hasil belajar dan atau indikatir ke dalam jaringan tema o Menetapkan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema dengan memperhatikan keluasan cakupan pembahasan tema dan minggu efektif sekolah •

Contoh Perencanaan Semester : o Tema : Diri Sendiri o Waktu : 3 minggu o Standar kompetensi : Pembiasaan o Kompetensi Dasar : Anak mampu mengucapkan doa/lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan ibadah dan mengikuti aturan serta dapat mengendalikan emosi ? Hasil Belajar : Dapat berdoa dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara sederhana Indikator : - menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana - berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan ? Hasil Belajar : Dapat menjaga kebersihan dri dan mengurus dirinya sendiri Indikator : - membersihkan diri sendiri dengan bantuan - mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan Perencanaan Mingguan • Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM) yang merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan subtema. • Perencanaan mingguan dapat disusun dalam bentuk model pembelajaran kelompok dan model pembelajaran berdasarkan minat • SKM model pembelajaran kelompok o Komponen ? Tema dan subtema ? Alokasi waktu ? Aspek pengembangan ? Kegiatan per aspek pengembangan o Langkah penyusunan ? Menjabarkan tema dan merinci subtema ? Menjabarkan indikatir menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester ? Membuat matriks hubungan antara tema, subtema, dengan kegiatan ? Menentukan alokasi waktu untuk setiap SKM o Contoh SKM ? Tema : Diri Sendiri ? Alokasi waktu : 3 Minggu ? Subtema : Mengenal diriku, mengenal tubuhku, kesukaanku ? Aspek pengembangan - Pembiasaan o Menyanyi “doa” o Menyanyi “aku punya tangan” o Menggosok gigi o Doa sebelum memulai kegiatan o Doa sebelum dan sesudah makan - Seni o Menggambar bebas dengan krayon o Menggambar bebas dengan pensil warna o Menggambar orang secara sderhana o Mewarnai gambar orang o Meronce bebas dengan manik-manik - Fisik/motorik o Mencuci dan melap tangan o Makan o Menyisir rambut o Membentu bola dan plastisin o Menyusun 8 kubus jadi menara - Bahasa o Menirukan 3 urutan kata o Menyebutkan nama sendiri o Menyebutkan jenis kelamin o Bercerita tentang pengalaman - Kognitif o Mengelompokkan benda sesuai warna yang disenangi o Mengelompokkan gambar binatang yang disukai o Menyebut urutan bilangan 1-3 SKM model pembelajaran minat o Komponen ? Tema dan subtema ? Alokasi waktu ? Aspek pengembangan ? Kegiatan per aspek pengembangan o Langkah penyusunan ? Menjabarkan tema dan merinci subtema ? Menjabarkan indikatir menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area ? Membuat matriks hubungan antara tema, subtema, dengan kegiatan ? Menentukan alokasi waktu untuk setiap SKM o Contoh SKM ? Tema : Diri Sendiri ? Alokasi waktu : 3 Minggu ? Subtema : Mengenal diriku, mengenal tubuhku, kesukaanku ? Aspek pengembangan - Area Pasir dan Air - Area Agama o Doa sebelum memulai kegiatan (P) o Doa sebelum dan sesudah makan (P) - Area Musik o Menyanyi “doa” (P) o Menyanyi “aku punya tangan” (S) - Area Drama o Makan bersama o Menyisir rambut - Area Berhitung o Mengelompokkan benda sesuai warna yang disenangi o Mengelompokkan gambar binatang yang disukai o Menyebut urutan bilangan 1-3 - Area Seni/Motorik o Menggambar bebas dengan krayon (S) o Menggambar bebas dengan pensil warna (F) o Menggambar orang secara sderhana (S) o Mewarnai gambar orang (S) o Meronce bebas dengan manik-manik (F) o Membentu bola dan plastisin - Area IPA o Mengenal kasar dan halus - Area Balok o Menyusun 8 kubus jadi menara - Area Bahasa o Menirukan 3 urutan kata o Menyebutkan nama sendiri o Menyebutkan jenis kelamin o Bercerita tentang pengalaman - Kegiatan Luar Kelas o Mencuci dan melap tangan o Makan o Menyisir rambut Perencanaan Harian • Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH) yang merupakan penjabaran dari SKM. • SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. • SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat/ makan, dan kegiatan akhir o Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah berdoa, mengucap salam, membicarakan tema atau subtema, dan lain sebagainya o Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian, kemampuan, sosial, dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberikan kesempatan pada anak untuk bereksploraasi dan berkesperimen sehingga dapat memunculkan insiatif, kemandirian, dan kreativiats anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian – pengertian, konsentrasi, dan mengembangkan kebiasaan kerja yang baik. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individual atau kelompok o Kegiatan istirahan adalah kegiatan untuk mengenalkan anak dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan makanan maupun minuman. Jika di kegiatan awal tidak disediakan kegiatan motorik kasar, maka pada saat istirahat ini anak-anak diajak untuk bermain di luar. o Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan. • SKH model pembelajaran kelompok o Komponen ? Hari, tanggal, dan waktu ? Indikator ? Kegiatan pembelajaran ? Alat/sumber belajar ? Penilaian perkembangan anak didik o Langkah penyusunan ? Memilih kegiatan dalam SKM untuk dimasukkan dalam SKH. Penulisan indikatir dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan ? Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih ? Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi dalam kelompok sesuai dengan program yang dilaksanakan. ? Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih. ? Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjag kegiatan pembelajaran yang akan dilakukakn ? Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator • SKH model pembelajaran minat o Komponen ? Hari, tanggal, dan waktu ? Indikator ? Kegiatan pembelajaran ? Alat/sumber belajar ? Penilaian perkembangan anak didik o Langkah penyusunan ? Memilih dan menata kegiatan dalam SKH ? Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih ? Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan minat yang akan dilaksanakan. ? Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih. ? Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjag kegiatan pembelajaran yang akan dilakukakn ? Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator
http://paud.co.cc

Tingkatkan Kualitas Guru Dan Pendidikan

Bagi murid guru merupakan sosok yang sangat mulia, kehadirannya selalu menjadi penerang bagi semua anak didiknya. Dulu, profesi guru tidak banyak diminati oleh masyarakat, mereka lebih tertarik menjadi dokter, tentara maupun pengusaha.Tapi sekarang, dengan adanya global crisis yang melanda semua Negara di dunia, profesi ini menjadi salah satu profesi yang cukup menjanjikan.
Namun dengan perkembangan yang pesat ini seharusnya kualitas guru pun jadi meningkat bersamaan dengan naiknya permintaan pasar.
Peran guru beberapa tahun yang lalu bukan hanya sekedar mengajarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebagai sebuah keahlian tetapi juga turut mendidik murid menjadi seorang yang cerdas, sopan santun dan berakhlak mulia.
Akhir-akhir ini sering terdengar banyak keluhan dari beberapa orang tua murid mengenai peran guru sekolah yang kurang berkualitas.
Itu disebabkan dengan mendesaknya kebutuhan ekonomi keluarga sehingga mereka kurang memperhatikan tanggung jawab guru yang sebenarnya. Saya pikir hal seperti ini sangat menyedihkan. Kata mengajar mempunyai arti memberikan pengetahuan yangmereka miliki terlebih dulu kepada para muridnya sehingga mereka bisa mengerti.
Kata mendidik, mempunyai makna yang lebih dalam karena selain guru mempunyai tugas untuk mengajar tapi mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan anak muridnya menjadi seorang manusia yang lebih berbudi luhur. Menurut saya hal itu adalah nilai tambah yang sangat mulia untuk profesi guru.
Beberapa survey mengatakan bahwa banyak orang memilih profesi guru hanya sebagai pelampiasan atau jalan alternative mencari nafkah saja. Hal ini juga lebih menyedihkan bagi kita sebagai orangtua murid.
Guru semacam inilah yang berbahaya, karena mereka tidak mampu membentuk karakter dan mencerdaskan anak didiknya, tetapi mereka malah cenderung menguras harta negara.
Disamping itu, demi terisinya mata pelajaran, sekarang ini dari pihak sekolah sering kali salah kamar dalam menempatkan posisi guru sebagai pemegang mata pelajaran. Hal itu menjadi sebab utama rapuhnya pendidikan bangsa ini, karena kurangnya profesionalitas tenaga pengajar.
Bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan kualitas guru demi tercapainya kualitas sumber daya manusia yang tinggi, yang sedang mereka bimbing sekarang ini. Ada cara-cara sebagai berikut :
1.Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan perhatiannya pada masalah pendidikan bangsa ini, karena tanpa bantuan pemerintah siapapun yang berusaha untuk mengubah keadaan tidak akan mendapatkan hasil yang baik

2.Perbanyak program beasiswa yang berkualitas untuk mendapatkan guru yang berkualitas tinggi.

3.Pendapatan guru wajib ditingkatkan terutama mereka yang telah rela mengajar murid sekolah di berbagai tempat terpencil

4.Penghargaan dan perhatian sekecil apapun pada para guru akan menyentuh hati mereka untuk lebih menyayangi anak didiknya, sehingga secara otomatis guru akan memberikan perhatian lebih pada para murid

Ada baiknya mulai sekarang kita sebagai orangtua mulai lebih memperhatikan keberadaan seorang guru, karena merekalah anak kita bisa menjadi manusia yang lebih berguna di masa depan.www.AnneAhira.com

Peran Orangtua dalam Mengembangkan Potensi Anak

Di bawah ini adalah beberapa peran orangtua dalam rangka membantu anak mengembangkan potensinya, di antaranya

1.Saat yang paling tepat untuk mengembangkan potensi anak adalah ketika ia berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun.
2.Anak yang paling kompeten memiliki hubungan yang dekat dengan orang-orang di sekitarnya, terutama pada bulan-bulan awal setelah kelahiran.
3.Kualitas waktu kebersamaan antara anak dan orang tua lebih penting dibandingkan dengan kuantitas; peran pengganti orang tua dibutuhkan untuk memberikan pengalaman sosial.
4.Memberikan bantuan di saat yang tepat.
5.Memberikan kesempatan untuk memperoleh perhatian.
6.Memberi pengarahan dan dukungan terhadap aktivitas anak.
7.Sering mengajak berkomunikasi untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak.
8.Memberikan keleluasaan bagi anak untuk bergerak secara bebas.
9.Memberi kesempatan pada anak untuk melihat secara luas berbagai informasi yang berasal dari lingkungan.

Kesulitan Berbicara dan Kesalahan Sederhana Dianggap Masalah yang Perlu Diperhatikan

Sebagian psikolog memandang bahwa anak tidak memiliki ketrampilan komunikasi secara mekanistis, tetpi ketrampilan itu merupakan proses yang berkelanjutan. Tatkala bahasa digunakan secara alamiah dan benar, maka bahasa memberikan rasa aman, percaya diri, dan keterkaitan anak secara alamiah dengan masyarakatnya.

Berdasarkan pandangan di atas, kita mesti serius dalam menangani berbagai kesulitan yang muncul tatkala anak berupaya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kadang-kadang anak menemui kesulitan dalam mengungkapkan tujuannya. Dia sering mengulang beberapa kata atau bagian-bagian kata. Praktik pengulangan merupakan hal yang lumrah di kalangan anak laki-laki di bandingkan dengan anak perempuan. Hal ini berpulang pada fase perkembangan yang dilalui anak. Namun, praktik pengulanagn kata ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak.

Tatkala berbicara, anak berupaya memilih lambang-lambang bahasa dan kata-kata yang sesuai. Dengan makna yang terlukis dalam benaknya hingga menemukan kata yang sesuai dengan makna tersebut, atau mencari kata yang cocok dengan makna. Hal itu dilakukan melalui kamus bahasanya yang sederhana. Dia berusaha memilih dan pilihannya itu kadang tepat.

Kekeliruan sederhana dianggap hal yang alamiah pada fase ini.beberapa eksperimen menegaskan bahwa 75% anak yang berusia antara 3 hingga 4 tahun suka mengulang-ulang tuturannya, sehingga terjadilah kekeliruan sederhana tersebut.
Pada konteks ini, perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap anak. Tiadanya perasaan khawatir dan tertekan pada orang tua serta upaya memberikan rasa aman kepada anak. Merupakan hal penting untuk mencapai tujuan, sebab anak akan mencerminkan perilaku orang tuanya.

Para orang tua sering menjadi penyebab anaknya bertutur dengan gagap karena anak merasa takut kepada orang tuanya atau anak meyambung tuturannya agar dapat berbicara dengan cepat, atau supaya tuturannya lancer dan tidak berulang-ulang. Hal ini menimbulkan dampak yang sebaliknya pada anak, yaitu anak berbicara di luar kehendak orangtuaya. Jika demikian, pemecahannya menjadi lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama, bahkan kadang-kadang tidak dapat di sembuhkan dan pintu pemecahan pun tertutup.

Kebiasaan Buruk Anak

[lagu+anak.jpg]Anak-anak kadang mempunyai beberapa kebiasaan buruk yang terasa menjengkelkan bagi orang tuanya seperti kebiasaan menggigit kuku, menghisap ibu jari tangan, atau menarik-narik rambut.Apapun kebiasaan buruk anak anda, anda tidak perlu merasa jengkel. Sebagian besar kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan suatu tahap dari proses perkembangan yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Suatu hal yang menarik bahwa kebiasaan buruk tersebut biasanya timbul lebih dari satu macam pada seorang anak. Misalnya, seorang anak mungkin saja memiliki kebiasaan menggigit kuku serta menghisap ibu jari tangan.

Apa sebenarnya kebiasaan itu?
Kebiasaan menurut beberapa ahli dinyatakan sebagai suatu bentuk perilaku yang jelas dan diulang-ulang. Sebagian besar ahli juga menyatakan bahwa anak yang melakukan kebiasaan tersebut biasanya justru tidak menyadarinya. Tapi tidak demikian dengan orang-orang disekitarnya seperti orang tua atau saudaranya, mereka umumnya merasa terganggu dengan kebiasaan buruk si anak tersebut.

Kebiasaan buruk yang sering dimiliki oleh anak-anak adalah kebiasaan menggigit kuku. Menurut beberapa penelitian, sekitar 40% anak usia 5 sampai 18 tahun memiliki kebiasaan menggigit kuku, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi seiring dengan pertambahan usia, anak laki-laki cenderung untuk memiliki kebiasaan ini dari pada anak perempuan.

Sebaliknya dengan kebiasaan menarik-narik rambut, lebih sering dimiliki oleh anak perempuan. Kebiasaan menarik-narik rambut ini dapat timbul pada awal masa kanak-kanak dan bertahan sampai usia remaja.

Kebiasaan menghisap ibu jari tangan lebih sering ditemui dari pada kebiasaan menghisap jari tangan yang lain. Hal ini diduga karena anggapan anak-anak bahwa ibu jari tangan lebih “enak” dari pada jari tangan yang lain. Tapi ada juga dugaan lain yaitu karena ibu jari tangan lebih mudah dijangkau oleh mulut. Ada pula beberapa anak yang menghisap seluruh jari tangannya atau bahkan seluruh kepalan tangannya. Sebagian besar anak yang mempunyai kebiasaan menghisap ibu jari tangannya berusia sekitar 2 tahun. Seiring dengan pertambahan usia kebiasaan menghisap ibu jari tangan ini akan menghilang.

Mengapa anak memiliki kebiasaan tersebut?

Sebagian besar ahli sampai saat ini belum dapat memastikan mengapa seorang anak memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Kebiasaan dapat timbul sebagai suatu cara bagi anak untuk tetap “sibuk” bila ia merasa bosan. Tetapi pada sebagian besar anak, kebiasaan tersebut biasanya timbul sebagai suatu cara untuk “menenangkan diri” bila mereka merasa “tertekan”. Perhatikan anak anda bila ia mulai melakukan kebiasaan buruknya tersebut. Apakah sebelumnya ia mengalami suatu kejadian tertentu yang mungkin menyebabkan rasa “tertekan”. Yang paling mengejutkan adalah kebiasaan anak yang timbul karena ia menirukan kebiasaan orang lain di sekitarnya. Ingatlah bahwa anak sering menirukan perbuatan orang-orang disekitarnya.

Kebiasaan lain seperti menghisap ibu jari tangan biasanya merupakan “sisa” masa bayi. Bagi bayi, menghisap ibu jari tangan merupakan perilaku penenangan diri umum yang berkaitan dengan makanan dan rasa lapar. Perilaku ini dapat bertahan sampai masa kanak-kanak. Demikian juga dengan kebiasaan menarik-narik rambut, yang dapat merupakan usaha si anak untuk tetap merasa dekat dengan ibunya.

Ada pula anak-anak lain yang melakukan kebiasaannya sebagai suatu cara untuk memperoleh perhatian dari orang tuanya. Jika anak anda merasa terabaikan, ia dapat melakukan suatu kebiasaan buruk karena ia tahu hal tersebut akan menarik perhatian anda.

Apa yang harus anda lakukan?

Sebagian besar kebiasaan buruk yang dilakukan anak pada masa kanak akan menghilang seiring dengan pertambahan usia anak. Bila orang tua tidak bersikap berlebihan pada kebiasaan buruk yang dimiliki anaknya, si anak akhirnya akan menghentikan kebiasaannya tersebut dengan sendirinya. Umumnya kebiasaan buruk anak akan menghilang ketika anak mencapai usia sekolah.

Bila kebiasaan buruk anak anda terus bertahan, semakin buruk, atau mengganggu orang lain, anda dapat mencoba cara-cara berikut ini:

*Jelaskan kepada anak dengan jelas dan tenang bahwa anda tidak menyukai kebiasaan buruknya tersebut. Jelaskan pula kepada anak mengapa anda tidak menyukai kebiasaan buruknya tersebut. Ucapkan dalam kalimat seperti “Ayah/Ibu tidak suka bila kamu menggigit kukumu. Kebiasaan itu adalah kebiasaan yang tidak baik dan jorok.
Dapatkah kamu menghentikan kebiasaanmu itu?” Ingatlah bila anda mendapati anak anda tetap melakukan kebiasaannya tersebut jangan mengejek atau “menguliahi” anak anda. Hukuman, ejekan, atau kritik dapat menyebabkan kebiasaan anak semakin menjadi-jadi.
*Ajak anak anda untuk ikut terlibat proses penghentian kebiasaannya tersebut. tanyakan langsung kepada anak anda apa yang sekiranya dapat menghentikan kebiasaannya tersebut.
*Sebutkan dengan jelas dan positif perilaku yang anda harapkan dari anak. Alih-alih mengucapkan, “Jangan gigit kukumu,” coba ucapkan, “Ayo kita biarkan kukumu tumbuh.” Kadang-kadang penggunaan bahan-bahan yang beraroma tidak enak pada jari dapat menghentikan kebiasaan menggigit kuku atau menghisap jari.
*Beri pujian bila anak anda mampu mengendalikan kebiasaan buruknya tersebut. Anda dapat membacakannya dongeng sebelum tidur sebagai “hadiah” bila anak anda mampu menghentikan kebiasaannya tersebut.

Kebiasaan memerlukan waktu untuk berkembang, demikian pula untuk menghentikannya. Biasanya diperlukan waktu sekitar satu bulan untuk mengehentikan kebiasaan anak, jadi anda harus selalu sabar. Ingatlah untuk selalu memuji anak bila ia dapat menghentikan kebiasaannya agar anak merasa segan untuk melakukan kebiasaan buruknya itu lagi.

Apa yang perlu diperhatikan dari kebiasaan anak?
Kadang-kadang, suatu kebiasaan buruk berkembang menjadi lebih dari sekedar kebiasaan. Ia dapat menjadi suatu akibat dari suatu masalah fisik atau psikologis.

Kebiasaan anak mungkin menjadi suatu gejala dari suatu keadaan yang lebih serius. Misalnya, seorang anak yang terus menerus menghisap ibu jari tangannya mungkin sebenarnya merasa “tertekan” secara psikologis.

Bila kebiasaan buruk anak berkembang sehingga dapat membahayakan anak sendiri, anda harus segera waspada. Kebiasaan menggigit kuku yang berlebihan dapat menyebabkan infeksi. Begitu pula dengan kebiasaan menghisap ibu jari tangan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi saat anak tumbuh dewasa.

Kapan anda harus mencari bantuan profesional?
Sebagian besar kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki anak-anak tidak memerlukan bantuan profesional. Tetapi bila kebiasaan anak mulai menggangu fungsi fisik atau sosialnya atau kebiasaannya tersebut terus bertahan setelah anda mencoba menghentikannya dengan langkah-langkah seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin kebiasaannya tersebut disebabkan oleh suatu kedaan fisik atau psikologis yang lebih serius. Dalam hali ini, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter anak anda.