er Kesulitan Berbicara dan Kesalahan Sederhana Dianggap Masalah yang Perlu Diperhatikan | Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Kesulitan Berbicara dan Kesalahan Sederhana Dianggap Masalah yang Perlu Diperhatikan

Sebagian psikolog memandang bahwa anak tidak memiliki ketrampilan komunikasi secara mekanistis, tetpi ketrampilan itu merupakan proses yang berkelanjutan. Tatkala bahasa digunakan secara alamiah dan benar, maka bahasa memberikan rasa aman, percaya diri, dan keterkaitan anak secara alamiah dengan masyarakatnya.

Berdasarkan pandangan di atas, kita mesti serius dalam menangani berbagai kesulitan yang muncul tatkala anak berupaya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kadang-kadang anak menemui kesulitan dalam mengungkapkan tujuannya. Dia sering mengulang beberapa kata atau bagian-bagian kata. Praktik pengulangan merupakan hal yang lumrah di kalangan anak laki-laki di bandingkan dengan anak perempuan. Hal ini berpulang pada fase perkembangan yang dilalui anak. Namun, praktik pengulanagn kata ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak.

Tatkala berbicara, anak berupaya memilih lambang-lambang bahasa dan kata-kata yang sesuai. Dengan makna yang terlukis dalam benaknya hingga menemukan kata yang sesuai dengan makna tersebut, atau mencari kata yang cocok dengan makna. Hal itu dilakukan melalui kamus bahasanya yang sederhana. Dia berusaha memilih dan pilihannya itu kadang tepat.

Kekeliruan sederhana dianggap hal yang alamiah pada fase ini.beberapa eksperimen menegaskan bahwa 75% anak yang berusia antara 3 hingga 4 tahun suka mengulang-ulang tuturannya, sehingga terjadilah kekeliruan sederhana tersebut.
Pada konteks ini, perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap anak. Tiadanya perasaan khawatir dan tertekan pada orang tua serta upaya memberikan rasa aman kepada anak. Merupakan hal penting untuk mencapai tujuan, sebab anak akan mencerminkan perilaku orang tuanya.

Para orang tua sering menjadi penyebab anaknya bertutur dengan gagap karena anak merasa takut kepada orang tuanya atau anak meyambung tuturannya agar dapat berbicara dengan cepat, atau supaya tuturannya lancer dan tidak berulang-ulang. Hal ini menimbulkan dampak yang sebaliknya pada anak, yaitu anak berbicara di luar kehendak orangtuaya. Jika demikian, pemecahannya menjadi lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama, bahkan kadang-kadang tidak dapat di sembuhkan dan pintu pemecahan pun tertutup.

1 komentar:

Indo Story mengatakan...

info yg bagus, pend anak memang dibutuhkan kesabaran. =))

Posting Komentar