Menumbuhkan Kepatuhan Anak
1. Wibawa Orangtua
Untuk menumbuhkan wibawa orangtua dalam agama Islam ada resep sederhana dalam Al-Qur’an. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Muzzammil ayat 2-5:
2.Hikmah Pendidikan Luqman
Luqman mengajarkan anak-anaknya agar terlebih dahulu menaati Allah swt, barulah Luqman menyuruh anak-anaknya taat kepadanya itupun selama ketaatan kepada orang tua tidak bertentangan dengan ketaatannya kepada Allah swt. Ajarkan ketaatan kepada orangtua dengan dihubungkan dengan ketaatan kepada Allah swt. Sehingga anak terbiasa taat melakukan perintah orangtuanya baik ada maupun tidak ada orangtuanya itu karena anak punya rasa taat kepada Allah swt. Yang selalu mengetahui perbuatannya.
3. Penjelasan Yang Bisa Dimengerti
Berilah penjelasan yang bisa dimengerti. Penjelasan yang ringan sebatas kemampuan anak kenapa suatu perbuatan dilarang sedang perbuatan yang lain tidak.
4.Sebatas Kemampuan
Perintah yang diluar kemampuan anak akan menyebabkan krisis syaraf (neurotic) dan buruk peringainya. Perintah yang dipaksakan mungkin bisa membuat anak menurut dengan resiko akan membuat anak jadi membenci dan membangkang dengan cara berbohong dan mengembangkan peringai buruk lainnya.
Untuk mengetahui sampai di mana batas kemampuan anak sesuai perkembangan usianya, memerlukan pengetahuan tersendiri. Orangtua bisa mencari buku pedoman atau rutin menanyakan kepada para ahli untuk memahami perkembangan anak ini.
5. Kemarahan anak
Sikap membangkang dan marah anak merupakan tiruan dari sikap orangtuanya. Bisa juga karena orangtua yang suka marah, mendidik anak terlalu ketat untuk tunduk secara buta kepada orangtua, atau mendidik anak dengan cara menyepeleknnya.
Kemarahan anak diwujudkan dengan sikap membangkang dan memberontak, dengan kepatuhan terselubung yang bisa meledak sewaktu-waktu.
6. Jangan Bertentangan
Gharizah atau naluri adalah kekuatan terpendam dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan beberapa pekerjaan tanpa berlatih terlebih dahulu. Gharizah sebaiknya diarahkan sedemikian rupa sehingga anak bisa mengatur dirinya sendiri. Jangan melarang anak bermain akan tetapi beri pembatasan waktu agar anak mengatur jadwalnya sendiri sekaligus melatih anak disiplin waktu.
7. Ancaman Yang Salah
Janganlah memberi ancaman kepada anak dengan sesuatu yang mungkin berguna bagi anak hanya karena menginginkan anak mematuhi perintah. Karena ketakutan yang tercipta pada bayangan anak akan sulit dihilangkan akibatnya hal-hal yang berguna itu akan ia takuti sampaai mereka dewasa. Misalnya menakut-nakuti anak dengan polisi, suntikan dll.
8. Tidak Dusta
Bnyak orangtua membujuk anak-anaknya supaya patuh dengan iming-iming akan dibelikan sesuatu misalnya permen, es krim, mainan dll. Setelah anak mematuhi keinginan orangtua maka orangtua pun membatalkan janjinya secara sepihak dengan beragam alas an. Akibatnya anak yang terbiasa dibohongi akan kehilangan kepercayaan kepada orangtuanya yang akan berbahaya nantinya.
9. Istiqamah
Orangtua harus konsisten dan istiqomah dalam menetapkan aturan, dan tidak cepat mengalah terhadap rengek dan tangis anak supaya anak sadar bahwa dia tidak bisa menggunakan senjata tangis untuk merayu ibunya untuk menuruti kemauan anak selama tidak ada alasan yang bisa ditolerir.
0 komentar:
Posting Komentar