Bahasa dan Tata Nilai
Salah satu cara untuk memadukan antara tata nilai dan kemampuan berbahasa adalah mengekspos anak dengan pilihan kata dan bahasa positif sejak dini. Pada waktu anak mulai berlatih membaca, kata-kata yang dipilih tidak harus berupa kata benda. Tetapi, pilihkan kata-kata yang memiliki nilai positif (misalnya: cinta, sayang, adil, ramah, baik, pandai, damai, menolong, dan sebagainya) dan kurangilah ekspose kata-kata negatif (misalnya: jahat, benci, cengeng, iri, bodoh, culas, perang, dan sebagainya).
Ekspose yang kuat terhadap kata-kata yang positif bukan hanya berfungsi melatih ketrampilan berbahasa anak dan membuat distingsi bahasa. Tetapi, pilihan dan penguasaan kosa kata mempengaruhi tata nilai yang dominan pada anak.
Selain berkaitan dengan tata nilai, kemampuan membuat distingsi bahasa (perbedaan yang tipis antar istilah) juga menunjukkan penguasaan pada satu bidang kehidupan. Seorang yang memiliki banyak pengetahuan tentang keuangan akan memiliki kosa kata yang lebih banyak mengenai uang dan perilaku uang dibandingkan orang lain. Seorang yang memiliki banyak pengetahuan tentang masakan, memiliki kosa kata yang sangat luas untuk mendeskripsikan nama benda, alat, proses, serta keadaan-keadaan yang berkaitan dengan dunia masakan.
Oleh karena itu, lihatlah kumpulan kosa kata yang kita miliki. Pada area apa yang banyak kita miliki, di situlah wilayah keahlian/kecerdasan kita. Jika kita ingin membantu anak menguasai sebuah area tertentu, salah satu strategi belajar yang dapat dilakukan adalah memperbanyak penguasaan kosa kata yang terkait dengan area itu.
0 komentar:
Posting Komentar