Model Kecerdasan Majemuk
Anak Visual (spatial).
Anak visual banyak belajar dan menyerap informasi dari apa-apa yang dilihatnya. Mereka sangat menyukai gambar, warna, diagram, dan segala yang terlihat, baik dalam bentuk 2 dimensi atau 3 dimensi. Anak visual biasanya juga spasial, pandai membayangkan ruang 3 dimensi. Jika bepergian ke suatu tempat, mereka tidak mengingat berdasarkan nama jalan, tetapi bangunan atau simbol yang mereka lihat sebagai penanda visual.
Media dan cara belajar:
menggunakan gambar, diagram, grafik, warna-warni, besar-kecil,
belajar berkhayal secara visual, membayangkan sebuah konsep/informasi dengan: tempat, bentuk, warna,
menggunakan layout, spasial, peta, maket, realitas
mainan: kamera, pensil/spidol warna, balok aneka warna,
ganti kata dengan gambar; bantu pemahaman kata dengan warna
Anak Aural (auditory-musical).
Anak aural menyerap informasi dengan pendengaran; baik suara maupun musik. Mereka sensitif dengan intonasi, irama, dinamika, tempo, keras-pelan, suara jauh-dekat. Anak aural belajar sambil mendengarkan musik, tidak menyukai “kesunyian”. Mereka senang bersenandung, membuat nada/rima sendiri. Bagi anak aural, bunyi/nada/lagu membawa pada sebuah emosi atau peristiwa tertentu. Walaupun sedang membaca buku, mereka membutuhkan suara/musik untuk menemaninya.
Media dan cara belajar:
menggunakan metode ceramah/kuliah
menggunakan melodi untuk teks; bergumam
membaca dengan suara keras (read aloud)
membangun suasana musikal utk menciptakan suasana
menggunakan media audio visual CD/VCD
mendengarkan kuliah/pidato/radio di rumah dan jalan
Anak Verbal (linguistic).
Anak verbal menyukai kata dan bahasa. Mereka pandai membuat distingsi makna kata, baik secara lisan maupun tulisan. Anak-anak verbal memilih kata, berkata-kata atau menulis secara terstruktur dengan pilihan kata/kalimat yang baik. Mereka sensitif terhadap pilihan kata dan mengingat sebuah tempat/peristiwa/konsep dengan nama dan kata-kata kunci. Anak-anak verbal biasanya senang membaca dan menulis; membuat sajak, puisi, diari, rima, berpidato, dan sebagainya.
Media dan cara belajar:
menggunakan cara yang umum seperti di kelas; buku dan ceramah
melakukan diskusi
membaca dan menulis
bermain peran (role-playing)
Anak Fisik (kinesthetic).
Anak fisik menggunakan anggota badan mereka untuk belajar. Mereka senang mencoba dan melakukan segala sesuatu sendiri (learning by doing). Mereka belajar dengan cara: menyentuh, membangun, memperbaiki, membuat. Mereka seringkali tidak sabar membaca buku petunjuk atau diagram, dan langsung ingin mencoba melakukan sendiri. Anak-anak fisik sensitif terhadap tekstur, cara kerja, dan realitas fisik yang terlihat nyata di hadapannya. Mereka tidak suka berkhayal atau membayangkan.
Media dan cara belajar:
menggunakan pekerjaan tangan, hands-on projects
menulis, menggambar, membuat maket
merakit benda, memperbaiki barang rusak, membuat rancangan
berolahraga dan permainan
aktivitas di luar rumah (outdoor activities)
drama dan permainan peran
balok, robot, mesin, alat-alat olahraga
Anak Logis (mathematical).
Anak logis menggunakan logika, argumen, dan mencari pola keteraturan. Anak logis senang mencari struktur dan pola dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Mereka pandai mencari hubungan, membuat perbandingan, memilah dan membuat klasifikasi. Anak logis senang melakukan pekerjaan mental/berfikir.
Anak logis adalah tipikal anak yang berhasil di model belajar seperti sekolah. Masyarakat saat ini sangat menghargai anak logis.
Media dan cara belajar:
menggunakan buku & teori mengenai berbagai hal
bermain puzzle dan teka-teki
membuat aturan dan prosedur yang jelas
membuat rencana dan jadwal
Anak Sosial (interpersonal).
Anak sosial memiliki kecenderungan untuk bergaul dan berkelompok secara sosial. Mereka supel dan pandai bergaul dengan siapapun, baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua/lebih muda. Orang mendengarkan dan menyukai mereka. Mereka menikmati pertemanan, berbagi cerita atau ilmu dengan orang lain. Anak sosial mendapatkan ilmu dari mendengarkan orang lain atau mencari umpan balik dari respon orang lain terhadap apa-apa yang disampaikannya.
Media dan cara belajar:
mengikuti kelompok, klub, organisasi
melakukan proyek yang dikerjakan bersama
berdiskusi dan bermain peran (role-playing)
melakukan kegiatan lapangan yang melibatkan banyak orang
mengikuti seminar atau training dengan sistem kelas
Anak Penyendiri (intrapersonal).
Anak penyendiri memiliki kecenderungan pendiam dan reflektif. Mereka lebih efektif untuk belajar jika seorang diri, bukan dalam kelompok. Anak penyendiri biasanya memiliki kecenderungan untuk mandiri, mengenali kekuatan dan kekurangan pribadi. Anak penyendiri sensitif terhadap pribadi dan kedalaman saat mempelajari atau mengerjakan sesuatu.
Media & cara belajar:
menekuni hobi atau sesuatu yang ditekuni
mengeksplorasi buku atau materi-materi yang bisa dilakukan sendiri
mengerjakan proyek mandiri
membuat jurnal, diari, blog
1 komentar:
Yap setiap anak adalah unik. Mereka memiliki nilai 'plus' masing-masing. Setiap guru memang harus mengenal konsep VAK dlm diri setiap anak didiknya (Quantum Teaching).Karena jk qta telah mengenal mereka, maka qta akan dpt meraihnya. Jk mereka telah dalam genggaman, Insya Allah akan lebih mudah memberikan pemahaman. Like wise man say: You can't teach your student, if you can't reach them..!
SAlam Pendidikan
Note:
Syukron utk izin-nya
Jazakillahi Khairan Katsir
Posting Komentar