er Pendidikan Guru TK - Guru Taman Kanak Kanak

Peranan Guru TK Dalam Pembelajaran Terpadu

1.PERANAN GURU TK SEBAGAI PERENCANA
Peranan guru sebagai perancana dalam pembelajaran terpadu adalah guru merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan bersama anak didik. Bentuk-bentuk perencanaan dalam proses pembelajaran di TK adalah:

a)Perencanaan Tahunan
Dalam perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun kemampuan keterampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan dicapai oleh anak didik dalam satu tahun. Perencanaan tahunan dan semester juga memuat tema-tema yang sesuai dengan aspek perkembangan anak dan minat anak serta sesuai dengan lingkungan sekolah setempat. Perencanaan tahunan dibuat bersama antara guru-guru dan kepala sekolah.
b)Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang ditata secara urut, serta sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya kedalam semester I dan semester II.
c)Perencanaan Mingguan (Satuan Kegiatan Mingguan)
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema.
d)Perencanaan Harian (Satuan Kegiatan Harian)
Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat.makan dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : misalnya berdoa/mengucapkan salam, membicarakan tema atau sub tema. Kegiatan ini merupaka kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian kemampuan sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak. Serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individu/kelompok. Istirahat/makan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan : misalnya mengenalkan kesehatan makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan diluar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini sesuai dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu baru setelah itu makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan akhir yang dapat diberikan misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok harinya, menyanyi, berdoa dan sebagainya. Sebagai seorang perencana, guru TK harus memahami langkah-langkah perencanaan dalam pembelajaran terpadu. Sebaiknya perencana pembelajaran disusun untuk waktu tidak kurang dari dua minggu dan dapat diperluas untuk beberapa minggu setelah itu. Sebelum memulai langkah-langkah penyusunan, sebaiknya guru telah memilih dan menentukan tema serta menjabarkannya kedalam sub tema serta menentukan kemampuan yang akan dikembangkan.
Langkah-langkah penyususanan perencanaan pembelajaran terpadu seperti yang disarankan oleh Kostelnik adalah sebagai berikut :
a.Menuangkan ide kedalam tulisan, masukkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tema kedalam rencana kita. Pertimbangkan waktu untuk melaksanakannya dan siapkan kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan tema untuk memberikan kesempatan kepada anak yang tidak menyukai atau tidak tertarik dengan tema yang telah ditetapkan.
b.Periksa rencana pembelajaran tersebut, pastikan bahwa paling sedikit ada tiga jenis kegiatan yang berhubungan dengan tema dalam satu hari. Pastikan dalam satu minggu seluruh aspek perkembangan yang akan dicapai sudah tercantum dan akan dilalsanakan.
c.Jika dalam perencanaan kita terdapat kerjasama dengan ahli lain seperti dokter, guru musik, guru tari maka pastikan bahwa kita telah menyampaikan isi tema yang akan kita terapkan pada kegiatan pembelajaran agar kegiatan yang akan dilakukan dalam bidang tersebut dapat mendukung dan sejalan dengan kegiatan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
d.Persiapkan bahan, alat, media, narasumber dan sarana prasarana.
e.Organisasikan kegiatan dengan baik sehingga setiap anak dapat terfokus pada tema.
f.Pastikan bahwa dalam rencana kita seluruh konsep, istilah, fakta dan prinsip telah dikembangkan dengan baik dan kegiatan yang akan dilaksanakan cukup bervariasi.
g.Ciptakan suasana tematik dalam kelas.

2.PERANAN GURU TK SEBAGAI PELAKSANA
Setelah rencana pembelajaran selesai disusun maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif, sebaiknya guru memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a)Kembangkan rencana yang telah kita susun dan perhatikan kejadian atau peristiwa spontan yang ditunjukkan oleh anak terhadap materi yang dipelajari pada hari itu.
b)Melaksanakan penilaian terhadap minat dan pemahaman anak mengenai tema tersebut dengan menggunakan pengamatan, wawancara, diskusi kelompok maupun contoh hasil kerja anak.
c)Bantu anak untuk memahami tentang isi dan proses kegiatan pembelajaran.
d)Lakukan percakapan dengan anak tentang hal-hal yang berkaita dengan tema sehingga kita dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman anak tentang tema yang dipelajari pada hari itu. Bantu dan doronglah anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dengan cara menjawab pertanyaannya atau memberikan kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan jawaban melalui kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya.
e)Adakan kerjasama dengan orang tua atau keluarga secara timbal balik mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, informasikan tema kepada pihak oang tua atau keluarga sehingga orang tua ikut serta mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

3.PERANAN GURU TK SEBAGAI EVALUATOR
Peranan guru TK sebagai evaluator adalah melakukan penilaian terhadap proses kegiatan belajar dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian dilakukan secara observasi dan pengamatan terhadap cara belajar anak baik individual atau kelompok. Tujuan penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang dicapai oleh anak. Hasil karya anak dapat kita pajang ditempat pemajangan sebagai tanda hasil kegiatan yang telah dilakukan, hal ini dapat membangun rasa kebanggaan pada diri anak dan dapat memotivasi untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Evaluasi harus mampu memperdayakan guru, anak dan orang tua. Guru sebagai evaluator harus melihat penilaian sebagai suatu kesempatan untuk menggambarkan pengalaman anak didik serta sebagai alat untuk mengetahui kemajuan proses maupun belajar anak didik.
Setelah mempelajari dan memahami penjelasan mengenai peranan guru, tampaklah bahwa tugas dan tanggung jawab seorang guru TK tidaklah mudah dalam kegiatan pembelajaran terpadu. Peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah :
a.Korektor
Guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan mana nilai yang buruk, sehingga guru dapat menilai dan mengoreksi semua tingkah laku, sikap dan perbuatan anak didik. Jadi peran guru Tk sebagai korektor ialah mengembangkan kemampuan berprilaku melalui kebiasaan-kebaiasaan yang baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk.
b.Inspirator
Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Disini peran guru ialah menuangkan ide-ide atau gagasan atau melakukan inovasi pembelajaran guna kemajuan anak didik. Misalnya menciptakan atau mengembangkan berbagai media, alat maupun metode-metode pembelajaran.
c.Informator
Guru memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain materi yang telah diprogramkan sesuai kurikulum. Kemudian guru harus mengembangkan dirinya dengan terus belajar tentang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak “gagap teknologi (gatek)” dan memiliki yang luas diberbagai hal.
d.Organisator
Guru memiliki kegiatan pengelolan akademik, menyusun tata tertib sekolah dan menyusun kalender akademik. Semua kegiatan harus diorganisasikan dengan baik sehingga tercapai efektivitas dan efesiensi pembelajaran.
e.Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar, motivasi ini lebih efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak.
f.Inisiator
Peran guru sebagai pencetus ide-ide dalam kemajuan pendidikan dan pembelajaran. Guru harus mampu mengembangkan dan memberi sumbangsih pemikiran demi kemajuan pendidikan mulai dari yang terkecil seperti dalam kelas dan sampai yang terbesar dalam lingkup sekolah maupun wilayah yang lebih luas lagi.
g.Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar dan dapat menyenangkan atau bisa membangkitkan anak didik untuk bereksplorasi serta menyalurkan minat dan keingintahuannya secara aktif.
h.Pembimbing
Bimbingan yang diberikan guru sebaiknya sesuai dengan kebutuhan anak didik. Jika dilihat anak tersebut mampu melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak mau melakukannya maka cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk mencoba melakukannya sendiri dahulu sampai anak itu benar merasa membutuhkan bantuan barulah guru membantunya.
i.Demonstrator
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua materi pelajaran dapat dipahami oleh anak mengingat kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk materi yang sulit dipahami oleh anak didik, sebaiknya guru memperagakan sehingga dapat membantu anak yang belum memahami materi tersebut. Untuk materi yang cukup berbahaya dilakukan oleh anak sendiri, sebaiknya guru bertindak sebagai demonstrator.
j.Pengelola Kelas
Pengelolan kelas menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar, termasuk pengaturan tempat duduk, ventilasi, pengauran cahaya dan pengaturan penyimpanan barang.
k.Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media material amaupun nonmaterial. Sehingga guru dapat menentukan media yang paling sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain sebagai mediator, guru juga sebagai penengah dalam proses belajar anak didik khususnya saat kegiatan diskusi kelompok.
l.Supervisor
Guru dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki supervisor selain posisinya ada juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapan atau keterampilan yang dimilikinya atau memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol dari pada orang-orang disupervisinya. Dengan peran guru sebagai supervisor, guru juga harus memilki kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya sendiri untuk meningkatkan kegiatan pembelajarannya.

http://pgtk--darunnajah.blogspot.com

Kualitas Pribadi dan Kompetensi Guru TK

Kurikulum TK yang direvisi terus menekankan fitur kualitas pribadi dan kompetensi guru TK yang diperlukan untuk membuat sebuah desain proses pembelajaran menjadi kenyataan dengan berdasarkan pada program yang:
1.reseptif dan berada dalam lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan proses pembelajaran
2.bahan dan peralatan yang dirancang secara multi-level dan multi-pengalaman
3.menggunakan instruksi yang “bersahabat”, berdasarkan pada kebutuhan individu setiap anak
4.mengupayakan adanya integrasi pemahaman dan pengembangan konsep “belajar seumur hidup”
5.menyediakan berbagai alternatif cara untuk bermain, mengoptimalkan indera, mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai benda
6.menekankan pada perkembangan bahasa.

Kompetensi guru harus berakar pada pemahaman anak-anak dan budaya dan dalam rangkaian nilai-nilai yang menentukan sesuai perkembangan anak, di mana secara singkat dapat dikatakan bahwa "Guru TK harus memiliki sikap positif terhadap kepercayaan, penghargaan dan penerimaan anak-anak dalam keseluruh proses perkembangan mereka.", artinya:

•Guru TK harus memiliki organisasi kerja yang baik dengan berdasarkan pada pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak-anak agar dapat membuat instruksi-instruksi yang bersifat individual.
•Guru TK juga perlu memiliki dasar pengetahuan yang luas agar untuk dapat menyiapkan bahan maupun peralatan yang multi-level dan multi-pengalaman serta multi-konten.
•Dia harus dapat memahami bagaimana anak-anak belajar, dan dapat melihat proses pembelajaran sebagai suatu keseluruhan yang utuh, bukan sekadar sebagai akumulasi dari banyak bagian perkembangan dan pertumbuhan sekumpulan anak-anak.
•Guru tidak hanya membutuhkan sikap penerimaan yang memungkinkan setiap anak untuk merasa dihargai, tetapi juga kebutuhan kompetensi dalam mengamati baik verbal dan perilaku non verbal agar dapat merespons dengan tepat.
•Guru TK yang efektif dapat menggunakan berbagai metode pengajaran, dan terampil dalam menetapkan tujuan spesifik, mengajukan pertanyaan dan menilai kemajuan anak-anak.
•Seorang guru TK mengenali "waktu dan ruang yang tepat " dan mampu melibatkan masyarakat di sekitar sekolah. Guru memiliki pandangan yang luas dari proses belajar dan memanfaatkan pada kepentingan anak-anak dan pengalaman.
•Sang guru memperhatikan kebutuhan semua anak-anak, termasuk anak-anak dari berbagai budaya dan orang-orang dengan kebutuhan khusus. Dia mengakui kebutuhan untuk mengembangkan rasa harga diri dan kompetensi melalui pertemuan berhasil sesuai tantangan.
http://www.sasked.gov.sk.ca/

Alam Pedesaan Sebagai Pembelajaran TK

Dalam kurikulum Taman Kanak Kanak (TK) telah dijelaskan bahwa pembelajaran harus mencakup dua bidang. Yang pertama bidang pengembangan pembiasaan, selanjutnya pengembangan kemampuan dasar. Pengembangan dua bidang itu sesuai dengan fungsi TK yang membentuk sikap dan memberi keterampilan anak didik agar siap memasuki jenjang Sekolah Dasar (SD)

Di lapangan, banyak guru TK menyalahtafsirkan istilah "menyiapkan anak didik memasuki SD". Akibatnya, materi-materi pembelajaran yang dikembangkan lebih menekankan pada kemampuan baca, tulis, dan hitung. Harapannya, ketika anak memasuki SD, mereka mampu membaca dengan lancar, menulis dengan baik, dan mampu mengerjakan konsep matematika sederhana. Semakin banyak anak TK yang memiliki kemampuan mmebaca dan menulis dengan baik, sekolah tersebut dianggap lebih berhasil dalam menyiapkan anak memasuki SD.

Anggapan tersebut harus diluruskan. Sebab, kemampuan yang dikembangkan di TK bukan hanya sebatas baca, tulis, dan hitung. Sesuai teori Bloom, pengembangan itu harus meliputi pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Lebih gampangnya, potensi yang bisa dikembangkan adalah aspek kognitif, bahasa, fisik/motorik, dan seni.

Saat ini, beberapa TK di perkotaan sudah mulai membenahi program-program kegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka membekali anak didik dengan hal-hal yang bersifat alam. Misalnya berkebun, mengajak anak-anak ke lingkungan persawahan, pantai, kawasan industri, mendaur ulang barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat, memasak, dan lain-lain. Itu merupakan program inovatif untuk pendidikan TK, meski harus ditunjang dana yang tidak sedikit.

Di pedesaan, pembelajaran TK dengan memanfaatkan lingkungan tidak memerlukan biaya yang besar. Alam pedesaan telah menyediakan sarana dan prasarana yang berlimpah untuk menunjang program inovatif tersebut. Berbagai jenis tanaman di sekitar sekolah, areal persawahan, dan tegalan (kebun) merupakan modal besar untuk bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Dengan menggunakan pendekatan lingkungan, ruangan kelas bukan lagi menjadi satu-satunya pusat kegiatan belajar mengajar.


Aspek Kognitif


Pengembangan aspek ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak. Mereka didorong untuk mampu menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu. Tak hanya itu, anak juga diarahkan untuk mempunyai kemampuan memilah, mengelompokkan, serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti.

Jean Piaget menjelaskan bahwa perkembangan kognitif anak usia TK masuk pada tahap praoperasional. Anak mulai dapat belajar dengan menggunakan pemikirannya, mengenal konsep sederhana di lingkungannya, dan mengingat kembali simbol, serta membayangkan benda yang tidak tampak secara fisik.

Di kebun, anak bisa dikenalkan bagian-bagian tanaman. Mulai dari dari akar, batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Lebih jauh lagi, mereka bisa diajari mengenal beberapa jenis tanaman, kemudian mengelompokkan tanaman yang sejenis.

Anak juga bisa diajak mengamati berbagai binatang yang menjadi bagian ekosistem kebun, Misalnya cacing, belalang, jangkerik, dan berbagai hama tanaman. Di samping itu, anak juga bisa dikenalkan proses metamorphose kupu-kupu yang dimulai dari telur-ulat-kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu. Rangkaian kegiatan tersebut secara langsung mengarah pada kegiatan sain yang saat ini mulai dikembangkan di TK. Untuk mengerjakan matematika sederhana (penjumlahan maupun pengurangan) bisa menggunakan biji-bijian sebagai alat bantu.


Aspek Bahasa

Pengembangan aspek ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif, dan membangkitkan minat untuk berbahasa Indonesia.

Salah satu metode yang dianggap efektif adalah metode bermain peran. Ada dua cara untuk melaksanakannya. Pertama, bermain peran besar yang memerlukan kostum dan perlengkapan sesuai yang diperankan anak. Kedua, bermain peran kecil yang memerlukan peralatan tiruan (mainan). Misalnya boneka, perlatan dapur mainan, kendaraan mainan, dan lain-lain.

Bahan dan perlengkapan bermain peran sangat mudah didapat di pedesaan. Misalnya untuk bermain peran besar. Anak bisa mengunakan daun sukun atau daun nangka yang dibentuk menjadi topi dan topeng. Membuat pedang, kuda, dan bedil pun bisa dari pelepah pisang.

Begitu banyaknya bahan-bahan di pedesaan, sehingga kegiatan bermain peran bisa dilaksanakan dengan melibatkan anak dalam jumlah besar. Misalnya, bermain peran jual-beli di pasar. Guru dan anak didik bisa secara bersama-sama menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

Satu hal yang perlu digaris-bawahi, dalam permainan tersebut, guru hanya menjelaskan tentang aturan-aturan permainan. Tidak diperlukan pengarahan secara terus-menerus. Semakin sering guru mengarahkan, anak merasa terkekang dan kurang berani memunculkan kreatifitas dan ekspresinya.


Aspek Seni


Pengembangan aspek ini diarahkan agar anak mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kredit.

Di samping peralatan tulis (kertas, crayon, pensil, dll) bahan-bahan alam di pedesaan juga banyak tersedia untuk mengembangkan kemampuan ini. Misalnya daun pisang dan kelapa untuk menganyam, bunga dan dedaunan untuk membuat pewarna, dedaunan-lidi-ranting kering dan tanah liat untuk mencipta bentuk. Untuk membuat alat perkusi sederhana bisa digunakan bambu, batang padi, pelepah daun papaya, dan lain-lain.

Hakikat pembelajaran di TK adalah belajar seraya bermain. Melalui bermain, anak diajak bereksplorasi, menemukan dan manfaatkan objek-objek di dekat mereka, sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Tugas guru adalah memanfaatkan alam tersebut untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.



Aspek Fisik

Tujuan pengembangan aspek ini adalah mengenalkan dan melatih gerakan kasar maupun halus, meningkatkan kemampuan mengontrol gerakan dan koordinasi tubuh, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat.

Tersedianya lahan yang luas di sekitar sekolah sangat memudahkan guru TK di pedesaan untuk membuat permainan yang menarik dan menantang. Salah satu kegiatan yang mulai digalakkan adalah out bound. Biaya out bound bagi TK di pedesaan jauh lebih murah dibandingkan TK di perkotaan. Sebab, mereka tidak dibebani biaya transportasi, sewa lahan, atau jasa pelaksana out bound. Lahan-lahan di sekitar sekolah bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan permainan kerjasama (team work) dan permainan halang rintang.

Bahan-bahan alam di pedesaan juga sangat memungkinkan bagi guru dalam menyediakan materi untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Misalnya melipat, menjahit, menggunting, menempel, mencocok, meremas, menjiplak, dan lain-lain. Semua itu bisa dikerjakan dengan memanfaatkan dedaunan, akar, batang, bunga, dan biji-bijian.

Kapan Anak Siap Mengawali TK dan SD

Kapan siap masuk TK, jawabannya bisa beragam untuk masing-masing anak. Umumnya, usia empat tahun ideal untuk mengawali TK, umumnya usia empat tahun cukup ideal untuk mengawali TK, atau bisa ditoleransi hingga lima bulan sebelumnya, dengan catatan telah memenuhi criteria kesiapan minimal dari berbagai segi. Hati-hati dengan perbedaan usia walau hanya sebulan, harus tetap diperhitungkan. Bagi anak balita, beda usia sebulan bisa menyebabakan perbedaan kematangan yang jauh. Anak berusia tiga tahun enam bulan bisa berbeda jauh dengan usia tiga tahun tujuh bulan.

Namun demikian, untuk mengawali TK tidak bisa diterapkan patokan kemapuan terlalu kaku, karena pada usia ini kemajuan anak masih sangat ditentukan oleh dorongan motivasi dari orang tua dan gurunya. Jika usia telah telah cukup tetapi anak masih memiliki perkembangan yang belum memenuhi syarat, itu semua bisa dipacu dengan bantuan kerjasama orang tua dan guru nantinya di TK. Sebaliknya , fase perkembangan tak bisa terlalu dipercepat, sehingga anak yang berusia tiga tahun enam bulan terlalu sulit untuk dipaksa mengikuti perkembangan kakak-kakaknya kelak di TK. http://pgtk--darunnajah.blogspot.com

Mencermati Kesiapan Anak Masuk Sekolah

Menjelang Tahun ajaran baru saatnya orang tua sibuk memilihkan sekolah untuk putra-putrinya. Suatu kesibukan penting karena sangat banyak menentukan keberhasilan perkembangan anak selanjutnya. Jangan sampai salah langkah. cari informasi sebanyak-banyaknya, agar memperoleh data valid untuk bahan pertimbngan.

Sebelum memilih, jangan lupa untuk untuk menjawab terlebih dahulu pertanyaan ini “Sudah Siapkah anak Anda mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi?” hal ini penting, karena masih banayk kasus, anak terpaksa harus duduk di bangku TK maupun SD hanya karena memenuhi keinginan orang tuanya, walaupun sebenarnya secara psikis mereka belum mampu. Akibatnya, mereka gagal dan menjadi korban.
http://pgtk--darunnajah.blogspot.com

Lirik Lagu Anak-Anak

Taman Kanak-Kanak / TK

Taman yang paling indah hanya taman kami
Taman yang paling indah hanya taman kami
Tempat bermain berteman banyak
Itulah taman kami taman kanak-kanak


Balonku Ada Lima

Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau DOOOR
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat

Pelangi


Pelangi pelangi
Alangkah Indahmu
Merah kuning hijau
Di langit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi
Ciptaan Tuhan

Aku Seorang Kapiten


Aku seorang kapiten
Mempunyai pedang panjang
Kalau berjalan prok prok prok
Aku seorang kapiten

Bintang Kecil

Bintang kecil
Di langit yang biru / tinggi
Amat banyak
Menghias angkasa
Aku ingin
Terbang dan menari
Jauh tinggi
Ke tempat kau berada

Bangun Tidur

Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku

Burung Kakaktua

Burung kakaktua
hinggap di jendela
Nenek sudah tua
giginya tinggal dua
Tekdung tekdung tekdung la la la
Tekdung tekdung tekdung la la la
Tekdung tekdung tekdung la la la
Burung kakaktua

Dua Mata Saya

Dua mata saya
Hidung saya satu
Dua kaki saya
Pakai sepatu baru
Dua telinga saya
Yang kiri dan kanan
Satu mulut saya
Tidak berhenti makan

Hujan

Tik tik tik bunyi hujan di atas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua


Kupu-Kupu


Kupu-kupu yang lucu
kemana engkau terbang
Hilir-mudik mencari
Bunga-bunga yang kembang


Topi Saya Bundar


Topi saya bundar
Bundar topi saya
Kalau tidak bundar
Bukan topi saya

Satu Satu Aku Sayang Ibu

Satu satu aku sayang ibu
Dua dua aku sayang ayah
Tiga tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya

Nina Bobo


Nina bobo oh nina bobo
Kalau tidak bobo digigit nyamuk
Tidurlah sayang adikku manis
Kalau tidak bobo digigit nyamuk

Naik Kereta Api

Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turut
Ke Bandung Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo temanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama Cepat keretaku jalan tut tut tut

Naik Gunung


Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara


Naik Delman

Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak suara sepatu kuda

Kunang-Kunang


Kunang-kunang hendak ke mana
Kelap-kelip indah sekali
Gemerlap bersinar
seperti bintang di malam hari
Kunang-kunang terbang ke sini
Ke tempatku singgah dahulu
Kemari kemari Hinggaplah di telapak tanganku

Kebunku


Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
setiap hari kusiram semua
Mawar melati semuanya indah